search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anak Babi Kepala Dua Hebohkan Warga
Jumat, 10 Januari 2014, 20:26 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Warga banjar Rejasa Kelod, Desa Rejasa, Kecamatan Penebel, Tabanan digegerkan dengan anak babi bekepala dua. Babi bekelamin betina itu lahir Kamis (9/1) di kandang babi milik I Made Sumandia. Berita lahirnya babi berkepala dua  tersebut, langsung menyebar luas di jejaring sosial. Tak pelak warga seantero Tabanan pun dibuat geger.

I Made Sumandia , pemilik babi berkepala dua Jumat (10/1)  mengatakan yang pertama mengetahui lahirnya babi berkepala dua itu adalah istrinya Ni Nengah Sulistiawati. Dari 5 ekor kucit  (anak babi)   yang dilahirkan dari induk babi yang dipeliharanya,  kucit yang nomor empat berkepala dua.

“Kucit keempat yang berkepala dua lahir sekitar pukul 11 siang,” jelasnya. Dikatakanya, peristiwa lahirnya babi berkepala dua ini baru pertama kali dialaminya sejak berternak babi. Dan jumlah kucit yang lahir pun jumlahnya lebih sedikit.

“Biasanya induk babi saya beranak sampai 13 ekor,” jelas PNS di BP3K Penebel ini. Ia mengatakan tidak ada firasat, kalau babinya akan melahirkan kucit berkepala dua. Dengan lahirnya kucit berkepala dua, banyak warga yang berdatangan untuk melihat dari dekat karena penasaran.

Kucit berkepala dua ini, selain pada bagian kepala seluruh anggota tubuhnya normal. Keanehannya mulai dari leher yang kepalanya bercabang dua. Sehingga menjadikan kucit ini bermulut dua, bermata empat dan bertelinga empat. Sementara kakinya  berjumlah  empat kaki. Namun sayang kucit kepala dua itu hanya mampu hidup selama 9 jam yang kemudian mati. 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami