Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Banjir Jakarta dan Menimbang Ulang Jokowi Capres
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meroket di jajaran kandidat Presiden RI. Namun di saat bersamaan, kerja sebagai Gubernur DKI Jakarta belum memperlihatkan prestasi moncer. Salah satunya banjir yang mengepung DKI Jakarta menjadi tantangan Jokowi. Sepanjang Minggu (12/1/2014) malam hingga Senin (13/1/2014) sejumlah titik di DKI Jakarta mengalami banjir. Sedikitnya 5.000 lebih warga DKI Jakarta mengungsi dan meninggalkan kediamannya. Fakta ini membuka sisi lain kinerja Jokowi selama setahun lebih di Jakarta.
Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan aksi blusukan yang dilakukan Jokowi selama setahun terakhir ini tidak membuktikan hasil apapun. "Terbukti blusukannya percuma selama satu tahun. Bagaimana mau urus Indonesia, kalau mau urus Jakarta saja tidak bisa," sebut Ruhut saat dihubungi, Senin (13/1/2014). Menurut Ruhut, Jokowi saat kampanye Pemilihan Gubernur DKI Jakarta menjanjikan tidak ada macet dan tidak ada banjir lagi di Jakarta. Menurut dia, janji Jokowi kepada publik Jakarta harus dibuktikan dengan kerja bukan dengan blusukan.
Sementara Ketua DPR RI Marzuki Alie enggan memberi penilaian terhadap kinerja Jokowi dalam penanganan banjir di Ibukota Jakarta. Ia berkilah, menjelang kontestasi Pemilu 2014 dirinya jika mengritik Jokowi dianggap memiliki kepentingan. "Biarkan masyarakat yang menilai. Mereka dijanjikan," seloroh Marzuki di gedung DPR, Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Senin (13/1/2014).
Terkait dengan banjir yang melanda Jakarta, Marzuki mewacanakan gagasan yang pernah muncul terkait pemisahan antara pusat pemerintahan dan pusat bisnis. Ia mengusulkan agar pusat pemerintahan dipindah dari Jakarta. "Lebih baik dipisahkan pusat pemerintahan," cetus Marzuki.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo ketika dikonfirmasi tentang sejumlah kritik dari masyarakat atas banjir yang melanda Jakarta meresponnya dengan pasrah. Menurut dia, dirinya legawa bila dikritik publik terkait penanganan banjir di Jakarta. Ia berdalih, penanganan banjir Jakarta menjadi penanganan berbagai pihak seperti pemerintah pusat, provinsi dan daerah sekitar. "Gak apa-apa dipolitisir," ujar Jokowi pasrah.
Suara publik yang terekam di media sosial terkait banjir Jakarta ini memang terbelah dua kelompok. Ada yang memaklumi kondisi Jakarta yang banjir namun tidak sedikit yang bersuara kritis terkait banjir Jakarta, apalagi bila dikaitkan dengan mencuatnya nama Jokowi di sejumlah lembaga riset politik.
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3203 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
