search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Buleleng dan Nusa Penida Terancam Kekeringan
Kamis, 11 September 2014, 18:13 WITA Follow
image

bbn/net/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berdasarkan hasil analisis serta pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)Wilayah III Denpasar, tahun ini, Buleleng bagian barat, Nusa Penida terancam kekeringan. Pasalnya, masuknya musim penghujan di wilayah tersebut cenderung mundur dari rata-rata.

“Mundurnya itu antara satu sampai dua dasarian atau sepuluh hari. Diperkirakan baru akan memasuki musim hujan pada Desember nanti. Ini yang perlu diantisipasi termasuk oleh para petani,” kata Kepala BMKG Wilayah III Denpasar, Wayan Suardana, Rabu 10 September 2014.

Untuk itu, BMKG berharap pemerintah terkait bisa mengambil tindakan dini, seperti yang dilakukan oleh Pusdalops di beberapa wilayah yang menampung air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat terjadi kekurangan air.

Suardana mengungkapkan jika Bali dibagi menjadi 15 zona musim atau yang lebih dikenal dengan istilah ZOM. Prakiraan awal musim hujan 2014/2015, umumnya Bali akan diguyur hujan berkisar pada bulan Oktober dan November 2014. 5 ZOM awal musim hujannya antara dasarian II Oktober 2014 yang meliputi Jembrana, Tabanan, Badung, Bangli bagian tengah, Buleleng bagian utara dan Karangasem bagian tengah.

Menurutnya, 8 ZOM awal musim hujan antara dasarian I – II November 2014 yang meliputi Jembrana bagian barat dan utara, Buleleng bagian timur, Bangli bagian barat laut dan utara, sebagian besar Karangasem, Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan, dan Kota Denpasar.

"Sisanya yakni 2 ZOM memiliki awal musim hujan antara dasarian I – III Desember 2014 yang meliputi Buleleng bagian barat dan Nusa Penida," pungkasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami