The next-generation blog, news, and magazine theme for you to start sharing your stories today!
Save on Premium Membership
Get the insights report trusted by experts around the globe. Become a Member Today!
View pricing plansNew York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comJelang MEA, Gubernur Pastika Khawatir SDM Bali Kalah Saing
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 mendatang, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menyatakan jika tenaga kerja Indonesia terutama Bali bisa kalah bersaing dengan tenaga kerja luar negeri.
Pastika menuturkan jika kekhawatirannya tidak berlebihan, mengingat negara-negara lain telah mempersiapkan diri dengan baik, seperti misalnya negara Filipina.
"Mereka orangnya putih, bersih, bahasa Inggrisnya jago," ujar Pastika saat memberi sambutan pada Rapat Koordinasi Bidang Pelatihan dan Produktivitas (Lattas) di Denpasar, Rabu 13 November 2014.
Pastika memprediksi negara yang akan bersaing ketat dengan Indonesia adalah Filipina, Thailand dan Myanmar. Di sektor moda transportasi contohnya, mantan Kapolda Bali itu khawatir sopir-sopir taksi di Bali akan tersingkir dalam persaingan jika MEA mulai diberlakukan.
"Saya khawatir kalau kita tidak memperkuat keahlian dan skill, maka kita akan tertinggal. Sopir taksi, perawat bisa digeser oleh orang Filipina. Mereka bersih, bahasa Inggrisnya bagus," ungkapnya.
Pastika menuturkan jika di Rumah Sakit Mounth Elizabeth Singapura, hampir 70 persen perawatnya berasal dari Filipina. Untuk itu, ia berharap tenaga kerja saat ini untuk segera berbenah diri.
"Satu pun tidak ada dari Indonesia. Itu bukti kita kalah persaingan global. Kalau tidak berbenah, saat MEA nanti bisa lebih banyak lagi pengangguran di Bali," tegasnya.
Saat ini, sambung Pastika, tingkat pengangguran di Bali melonjak dari 1,3 persen di awal tahun menjadi 1,9 persen pada akhir tahun 2014. Selama ini, Bali tak hanya menampung tenaga kerja lokal saja, namun juga dari luar Bali yang kini menjadi permasalahan tersendiri bagi Bali.
"Bali ini tempat mencari kerja. Ada dari NTT, Jatim, Jateng, Sumatera. Kami menyediakan lapangan kerja yang luar biasa besar kepada Indonesia.
Tapi saya khawatir mereka kalah bersaing tahun depan. Permasalahan di Bali itu soal tingginya angkatan kerja dan migrasi tenaga kerja," pungkasnya.
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
