search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Di India, Gay Dipaksa Menyetubuhi Ibu Kandung
Kamis, 4 Juni 2015, 08:05 WITA Follow
image

bbc

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Seorang remaja gay dilaporkan dipaksa berhubungan seks dengan ibu kandung, sebagai upaya mengubah paksa orientasi seksual anak.
 
Deepthi Tadanki, pembuat film pendek India, itu hanya satu kasus perkosaan korektif. Lainnya, satu keluarga menyuruh orang lain memperkosa anak laki-lakinya yang diketahui gay. Atau, seorang ayah menyuruh orang lain memperkosa putrinya yang memiliki kecenderungan lesbian.
 
Kepada Times of India, Tadanki mengatakan; "Anggota keluarga yang memaksa remaja gay itu berhubungan seks dengan sang ibu, sebagai upaya si anak kembali normal dan tertarik pada lawan jenis." Si ibu, dengan alasan niat baik, akan bersedia melayani sang anak.
 
Dalam film Satyawati, Tadanki bertutur tentang seoang gadis yang diperkosa pamannya, setelah kedua orang tuanya curiga putrinya lesbian dan sedang bermesra dengan teman serumah.
 
Perkosaan Korektif, atau corrective rape, diciptakan di Afrika Selatan. Istilah ini muncul ketika terjadi gelombang perkosaan atas permintaan orang tua yang memiliki putri dengan kecenderungan lesbian. Perkosaan korektif dianggap bisa mengubah paksa orientasi seksual seseorang.
 
Salah satu korbannya adalah Mvuleni Fana, yang diperkosa empat pria saat berjalan pulang dari latihan sepakbola. Salah satu pemerkosa mengatakan perkosaan harus dilakukan agar si gadis menjadi wanita sejati.
 
Yang terjadi adalah si gadis bukan menjadi wanita sejati, tapi ditinggalkan dalam keadaan mati oleh si pemerkosa. Tahun 2007, beberapa wanita juga mengalami serangan serupa, termasuk dua wanita yang diperkosa, disiksa, dan ditembak di kepala.
 
Kini, perkosaan korektif menggejala di India. Sebuah kelompok LGBT di Telanggana, baigan selatan India, mencatat terjadi 15 perkosaan korektif dalam lima tahun terakhir. "Kami yakin ada lebih banyak kasus, tapi tidak dilaporkan," ujar Vyjayanti Mogli kepada Times of India.
Ada pula gay yang dipaksa kawin. Beberapa setelah kawin, mereka melarikan diri. Di beberapa negara bagian di India, homoseksualitas adalah tabu. Mahkamah Agung India juga membatalkan hak-hak bagi homoseksual.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami