Bocah Angeline Diyakini Disembunyikan Penjaga Pura Batu Bolong
Selasa, 9 Juni 2015,
22:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Hampir sebulan sudah, Angeline (8), bocah SD yang hilang misterius pada 16 Mei 2015 lalu saat ia bermain di depan rumahnya, di Jalan Sedap Malam nomer 26, Denpasar, Bali.
Hilangnya Angeline mengundang perhatian dan keperihatinan sejumlah pihak. Bahkan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (menPANRB) Yuddy Chrisnandi dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yasonna Laoly datang ke Bali untuk melihat langsung rumah Angeline dan mendesak pihak kepolisian agar segera menemukan bocah yang masih duduk kelas 2 dibangku SD.
Belum ditemukannya Angeline, membuat pihak sekolah menempuh berbagai cara agar segera bisa menemukan Angeline. Hari ini, pihak guru SDN 12 Sanur Denpasar yang selama ini mengajar Angeline disekolah menggelar persembahyangan di Depan Pura Penyimpangan Batu Bolong tepat di depan rumah Angeline, Jalan Sedap Malam Nomer 26 Denpasar.
Wali Kelas II B, Putu Sri Wijayanti mengaku persembahyangan kali ini digelar atas petunjuk paranormal di Jalan Waturenggong, Denpasar. Persembahyangan ini dilakukan agar Angeline segera dikembalikan ke dunia nyata, karena diyakini Angeline disembunyikan 'penjaga' (wong samar) pura yang tidak jauh dari rumah Angeline.
"Berdasarkan petunjuk itu kita menghaturkan sesajen. Dalam persebahyangan ini kita menghaturkan sesaji seperti kopi pahit, ubi jalar rebus cacah dan sesajian lainnya," ujar Sri, Selasa 9 Juni 2015.
Boleh percaya boleh tidak, kata Sri, saat menggelar persembahyangan hari ini, Sri dan guru-guru lain serta orang tua teman Angeline juga mendengar teriakan suara teriakan Angeline.
"Ada suara Maaaaa. Teriakannya panjang, suaranya lembut, halus seperti suara Angeline," unkapnya. Sri dan pihak sekolah tempat Angeline menimba ilmu berharap Angeline segera dapat ditemukan. Pihak sekolah mengaku begitu rindu terhadap bocah yang telah diluluskan naik ke kelas 3 di SD.
"Harapannya, Angeline segera dapat ditemukan dan dapat kembali ke bangku sekolah," harapnya. Didepan rumah Angeline, petugas kepolisian dari Polda Bali terlihat memantau keadaan sekitar rumah Angeline yang belakangan selalu tertutup rapat itu.
Di pihak lain, aktivis Pelayanan Terpadu Pemberdayaann Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar Siti Sapurah mengakui ada hal mencurigakan di balik hilangnya Angeline.
"Saya masih telusuri, termasuk surat orang tua angkat yang terindikasi ada pemalsuan dokumen," tuturnya. Ia mengkritik pihak kepolisian yang mestinya bisa melakukan penyelidikan lebih maksimal dengan data-data dan bukti yang ditemukan di lapangan.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rob