search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Engeline Jadi Simbol Penelantaran Anak di Indonesia
Sabtu, 20 Juni 2015, 16:10 WITA Follow
image

beritabali.com/dps

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Indonesia bersama Walikota Denpasar kini menetapkan bocah Engeline (8) sebagai ikon atau simbul penelantaran anak di Indonesia.
 
"Pada Sabtu 20 Juni ini kita menyatakan tekad bahwa bocah manis Engeline kita tetapkan sebagai ikon penelantaran anak di Indonesia," ucap Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perlindungan Anak Indonesia, Aris Merdeka Sirait, Sabtu sore (20/6/2015).
 
Penetapan itu disampaikan Aris bersama Walikota Denpasar, Ida Bagus Rai Mantra dalam 'Deklarasi Gerrakan Anti Kekerasan Terhadap Anak' didepan halaman rumah Engeline di Jalan Sedap Malam Nomer 26 Denpasar.
 
Mulai hari ini, kata Aris, meminta semua pihak menghentikan segala bentuk kekerasan dan eksploitasi terhadap anak-anak di Tanah Air. Dalam deklarasi ini, Komnas Anak bersama Forum Anak Daerah Provisni Bali bertekad untuk menghentikan segala bentuk eksploitasi dan penelantaran terhadap anak.
 
"Stop kekerasan, eksploitasi dan penelantaran terhadap anak. Orang tua harusnya bertanggungjawab melindungi Engeline," tegas Arist yang sambut tepuk tangan meriah oleh warga yang hadir.
 
Aris mengungkapkan jika saat ini Indonesia sudah masuk dalam darurat kekerasan anak. Menurutnya, sebagai orang dewasa hendaknya menghentikan eksploitasi dan pelantaran yang mengancam anak-anak di seluruh Indonesia.
 
"Kematian putri cantik Engeline kita jadikan momentum agar anak-anak Indonesia melawan kekerasan itu dan anak-anak Indonesia bisa diselamatkan. Teman-teman sekolah Engeline ingin menyampaikan kematian rekannya sebagai simbol kekerasan terhadap anak," ungkapnya.
 
Meski ada tekanan dan ancaman, namun Aris mengajak semua pihak melawan seraya mengajak seluruh warga yang hadir dan prihatin terhadap tewasnya bocah kelas 2 SD itu untuk mengepalkan tangan sebagai bentuk perlawanan terhadap ketidakadilan.
 
"Kami bertekad untuk terus memperjuangkan anak-anak di Indonesia. Siapapun yang menentang akan kita lawan. Maju dan maju terus dan mari kita kepalkan tangan sebagai sibul perlawanan," ajaknya.
Dengan suara lantang, Aris mengaku tidak akan mundur sejengkalpun bagi pihak-pihak yang menghalangi untuk mencari keadilan dan menemukan para pelaku pembunuhan keji sehingga membuat Engeline meregang nyawa di dalam rumahnya. "Kita tidak akan berhenti sedikitpun bagi siapapun yang hendak menghalang-halangi sehing adik kita Engeline meregang nyawa di sini," tandasnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami