Sudikerta Akan Bongkar Tembok di Pertokoan Plasa Amata GWK
Kamis, 25 Juni 2015,
21:50 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta berencana menepati janjinya dengan turun langsung survey lapangan ke kawasan obyek wisata GWK. Wagub Sudikerta bersama unsur terkait lainnya di Pemprov Bali, Jumat sore (26/6/2015) mengaku akan turun langsung menyelesaikan persoalan yang terjadi di GWK.
Sudikerta bahkan menyatakan akan mengajak kedua belah pihak, baik Perkumpulan Pemilik Toko Plaza Amata maupun PT GAIN selaku pengelola obyek wisata GWK oleh PT Alam Sutera Realty tbk.
"Saya pasti tepati janji. Saya akan turun besok sore (Jumat sore) bersama yang bertikai. Persoalan ini harus saya selesaikan," ucapnya saat dihubungi awak media, Kamis 25 Juni 2015.
Sudikerta mengaku turun ke lokasi yang berseteru untuk mengusut tuntas persoalan yang membelit GWK. Untuk itu, semua pihak yang terlibat diharapkan Jumat sore bisa hadir di kawasan GWK Jimbaran.
"Kita akan turun selesaikan soal akses jalan, karena itu kawasan sehingga semuanya harus mendapat pelayanan akses. Jika ada tembok seperti yang dikeluhkan juga harus langsung dibongkar. Kita harus dibongkar itu kita pas turun," tegasnya.
Sudikerta justru mempertanyakan kenapa tanah Pemerintah Provinsi Bali yang diributkan di GWK, sehingga mengundang KPK untuk turun, padahal menurutnya aset tersebut belum diapa-apakan.
"Untuk apa KPK turun ke GWK. Siapa yang bicara itu. Tanah kita belum ada dikelola apa-apa kok. Belum juga ada disewa. Kita sarankan agar mereka sewa kek nantinya. Karena posisinya ditengah-tengah GWK," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ratusan Pemilik Pertokoan Plaza Amata menagih janji Wakil Gubernur Bali, I Ketut Sudikerta untuk minta penyelesaian persoalan GWK. Mereka meminta janji Sudikerta turun mengecek langsung kondisi di kawasan GWK dan berani menegakan keadilan bagi pemilik pertokoan yang tertindas investor dan manajemen baru GWK.
Wagub Sudikerta sebelumnya berjanjinya saat kedua belah yang berseteru didamaikannya di Kantor Gubernur Bali, pada Rabu (17/6/2015) lalu. Pemilik toko ingin membuat kesepakatan agar tembok lebih dulu dibongkar dan akses jalan kembali dibuka untuk kepentingan bersama.
Mereka menilai, hingga kini belum ada tindakan nyata dan serius dari pihak GWK yang mau berdamai, seperti membongkar tembok dan membuka akses fasum (fasilitas umum) dan fasos (fasilitas sosial). [bbn/dws]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/net