Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Rabies Di Buleleng Telan Korban Ibu Rumah Tangga

Senin, 21 September 2015, 06:00 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali.com/suartha

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Buleleng. Rabies di Buleleng kembali menelan korban jiwa hingga mengakibatkan seorang ibu rumah tangga dari Desa Sawan Kecamatan Sawan meninggal dunia dalam perawatan intensif di RSUD Kabupaten Buleleng.
 
Digigit anjing sekitar bulan juli lalu, Kadek Dwi Antari (32), warga Dusun Kanginan, Desa Sawan Kecamatan Sawan, Minggu (20/9/2015) meninggal dunia di Ruang Isolasi RSUD Kabupaten Buleleng setelah mendapat perawatan selama tiga hari. 
 
Selama tiga hari dalam perawatan korban menunjukan tanda-tanda terkena virus rabies, dimana korban selalu meronta  ketika terkena hembusan angin dan saat melihat cahaya matahari.
 
Suami korban, Ketut Suandi (40) menuturkan, istrinya digigit anjing yang tidak diketahui pemiliknya atau kondisi anjing  itu sekitar bulan Juli lalu saat kembali dari pasar malam. Didepan SD Negeri 2 Sawan tiba-tiba seekor anjing muncul dan mengejar anaknya.
 
“Istri saya mencoba mengusir anjing itu dan memukul anjing itu pakai surat kabar, setelah itu digigit di kaki kanan,” ujarnya.
 
Upaya pengobatan dilakukan dengan mencari Vaksin Anti Rabies (VAR) ke RSUD Buleleng, namun tidak mendapatkan hingga disarankan ke Puskesmas. Demikian juga saat di Puskesmas Tejakula I karena VAR tersedia di sana. Korban hanya mendapat penanganan biasa tanpa diberikan VAR.
 
 
”Sudah saya bawa ke Puskesmas Tejakula, kerena di RSUD kosong dan disarankan ke Puskesmas Gerokgak atau ke Puskesmas Tejakula, tapi tidak diberikan VAR malah disuruh mencari tahu anjing itu,” ungkap Suandi.
 
Direktur Utama RSUD Buleleng dr. Gede Wiartana mengakui tengah melakukan penanganan terhadap korban yang diduga suspect rabies sejak Kamis malam, dimana korban saat masuk ke UGD RSUD Buleleng menunjukkan gejala yang identik dengan penderita rabies.
 
“Saat kami observasi, gejalanya memang identik. Sudah sesak nafas, tidak bisa menelan, apalagi minum. Kami tempatkan di ruang isolasi waktu itu dan gejalanya memang sangat identik. Sampelnya sudah kami ambil dan kami akan serahkan ke Dinkes. Nanti akan dicek di laboratorium biomolekuler, apakah memang positif atau tidak.” jelas Wiartana.
 
Hingga saat ini di Buleleng tercatat empat orang dinyatakan meninggal dunia akibat gigitan anjing yang terkena virus rabies, upaya penanganan permasalahan rabies masih terus digencarkan. [bbn/tha]
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami