Kisruh GWK, Pemerintah Bali Diminta Selektif Terhadap Investor
Selasa, 20 Oktober 2015,
20:25 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Kisruh antara Alam Sutera selaku pengelola kawasan wisata GWK dengan pemilik Plaza Amata hingga kini tak kunjung beres. Pemerintah Bali diminta segera menyelesaikan masalah ini agar tidak mengganggu pariwisata Bali.
Hal ini disampaikan salah satu pemilik toko di pertokoan Plaza Amata, Hendra Dinata, saat ditemui di Denpasar, Selasa 20 Oktober 2015.
Pria yang akrab disapa Sinyo ini mengaku lebih banyak mengalah di tengah permasalahan yang dihadapinya dan tidak mau ribut agar pariwisata di Bali tetap jalan dengan baik. Belajar dari kasus yang dialaminya, ia berharap pemerintah Bali menyeleksi investor yang datang ke Bali.
"Kita hanya mau berdamai. Pemerintah harus selektif terhadap investor, jangan hit and run dan harus berkontribusi untuk Bali, jangan sampai dibodoh-bodohi oleh investor yang jahat. Ini kenyataan terjadi itu faktanya. Seperti masalah GWK sederhana, Alam Sutera nunggu Plaza Amata tergeletak dan menyerah. Namun kita sampai matipun siap dan tidak akan mundur menghadapi persoalan ini sampai selesai. Saya membela banyak orang tidak masalah bagi saya jika investasi saya itu hilang, saya masih bisa hidup," tuturnya.
Sinyo menegaskan selama 13 tahun pertokoan Plasa Amata tidak bisa beroperasi akibat masalah yang dihadapinya bersama ratusan pemilik toko lainnya. Bahkan, untuk mengadukan ketidakadilan yang dialaminya bersama rekannya, mereka sudah mengadu dan sempat bertemu Wakil Gubernur Bali, Sudikerta yang memfasilitasi masalahnya, namun hingga kini belum bisa diselesaikan.
"Sebetulnya tidak ada Edy Sukamto tidak ada masalah karena masalah ini sangat simple saja. Kami ingin investor alam sutera duduk bareng. Ada apa edy sukamto dengan alam sutera ini tidak berani datang," pungkasnya.[bbn/dws]
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025