Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Kapolda : Hotel di Bali Belum Aman, Tamu Komunikasi dengan Teroris

Sabtu, 23 April 2016, 18:05 WITA Follow
Beritabali.com

bbn/file

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kapolda Bali, Inspektur Jenderal Sugeng Priyanto menyatakan jika sebagian besar hotel di Bali belum aman. Sugeng membeberkan, jika dua minggu lalu terdeteksi tamu hotel yang berkomunikasi dengan beberapa kelompok radikal yang diduga jaringan terorisme. 
 
"Semua hotel di Bali belum aman. Dua minggu lalu ada tamu hotel yang setelah check-in, dia meninggalkan beberapa print out percakapan, dialog dengan beberapa orang kelompok yang diduga terorisme. Mereka tinggal seminggu di Bali, saya lupa nama hotelnya. Sayangnya, hal itu terdeteksi setelah tamu tersebut check-out dari hotel," ucap Kapolda di sela Rapat Kerja Nasional (Rakerda) I Tahun 2016 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Nusa Dua, Bali, Sabtu (23/4/2016).
 
Hal itu, kata Sugeng, tersebut merupakan bukti nyata jika sistem keamanan hotel masih lemah. Ia berharap pihak hotel mengerahkan segala sumber daya untuk memberikan suasana aman dan menangkal sejak dini segala sesuatu yang mencurigakan.  "Untung dia tidak melakukan apa-apa. Selain CCTV, pengerahan pengamanan di hotel perlu ditingkatkan. Juga pengamanan tradisional seperti pecalang," ungkapnya.
 
Sugeng juga berharap PHRI menjalin kerja sama dengan pihaknya dalam hal keamanan. Jika yang dibutuhkan adalah pelatihan SDM, Sugeng juga mengaku pihaknya siap jika dibutuhkan. Ia berharap keamanan menjadi visi bersama semua pihak. 
 
"Kalau bapak-bapak butuh tenaga pengamanan, tapi tidak tahu harus ke mana, silakan berkoordinasi dengan kami. Pengamanan ini harus menjadi visi kita bersama. Pengamanan Bali harus kita pelihara agar keamanan Bali bisa terjaga dalam konteks kenyamanan tujuan wisata. Selain itu, lanjut Sugeng, yang juga menjadi perhatiannya adalah aspek keamanan dalam konteks situasi sosial. 
 
"Belum lama ini terjadi bentrok ormas di lapas. Itu ditulis media bahwa Bali tidak aman. Kita harus menghapus kesan Bali tidak aman, Bali tidak tertib, Bali mencekam. Bali harus betul-betul menjadi pulau yang penuh kedamaian," jelasnya. Meski begitu, Sugeng bersyukur Indonesia masih dipercaya menjadi tuan rumah hajatan internasional. Bahkan, akhir tahun ini pada November mendatang Indonesia menjadi tuan rumah sidang umum Interpol ke-85 yang diikuti 190 negara.
"Dalam acara itu kira-kira dua ribu delegasi akan hadir. Di samping sidang mereka tentu akan jalan-jalan. Dari dua ribu peserta, kalau mereka membawa keluarga mungkin bisa 3.500 tamu," nya.
Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami