Komang Senang Giginya Dipotong Walikota Denpasar
Senin, 13 Juni 2016,
16:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Puluhan umat Hindu di Denpasar Bali, Senin (13/6/2016) ikut serta dalam upacara 'Mapandes Kinembulan' atau potong gigi bersama. Selain sebagai tradisi untuk anak yang sudah menginjak remaja atau dewasa, upacara potong gigi ini juga bertujuan untuk mengikis enam sifat buruk dalam diri manusia atau Sad Ripu yakni nafsu, serakah, amarah, mabuk, bingung, serta iri hati.
Upacara potong gigi bersama ini berlangsung di area pool Taksi Blue Bird Grup, di wilayah Desa Sesetan, Denpasar. Upacara potong gigi ini diikuti 78 warga anggota keluarga besar Blue Bird Bali yang beragama Hindu, serta masyarakat umum di lingkungan Blue Bird Bali.
Upacara potong gigi ini juga dihadiri oleh Walikota Denpasar, Ida bagus Rai Dharma WIjaya Mantra, yang hadir sebagai sangging atau pelaksana ritul potong gigi.Salah satu peserta potong gigi bersama ini adalah Komang Sustapeni. Komang merupakan anak dari korban Bom Bali 1, almarhum Ketut Sumerawat.
Komang mengaku senang karena bisa ikut upacara potong gigi bersama ini. Apalagi sangging atau pelaksana potong giginya adalah Walikota Denpasar.
"Senang sekali bisa ikut upacara potong gigi ini, bisa ketemu langsung pak walikota, pokoknya senang, tidak bisa digambarkan dengan kata-kata,"ujarnya.
Menurut General Manager Blue Bird Bali, dr Panca Wiadnyana, acara ini diselenggarakan sebagai wujud kebersamaan antara pengemudi, manajemen, dan lingkungan masyarakat.
"Ini merupakan salah satu bagian dari apresiasi kami terhadap kearifan budaya daerah, dengan mengakomodir kepentingan serta melibatkan masyarakat setempat, khususnya di lingkungan pool taksi,"jelasnya.
Panca menambahkan, peserta Mapandes ini berjumlah 78 orang terdiri dari para pengemudi Blue Bird dan keluarga, serta masyarakat lingkungan pool taksi, anak yatim piatu, serta anak anak yang orang tuanya menjadi korban Bom Bali tahun 2002, siswa sekolah luar biasa dan Panti Werda.
Selain upacara Mapandes, sebanyak 8 orang juga mengikuti upacara Mapetik atau Menek Kelih. Upacara mapetik adalah ritual potong rambut untuk anak anak menjadi remaja. Sedangkan Menek Kelih adalah upacara dari remaja menjadi dewasa.
"Semua biaya ditanggung perusahaan, para peserta tidak dipungut biaya sepeser pun. Diharapkan dengan penyelenggaraan ini terjalin hubungan harmonis dengan masyarakat,"ujar Panca.
Sementara itu Presiden Direktur Blue Bird Group Holding, Noni Purnomo menyatakan, kegiatan ini sebagai wujud dukungan Blue Bird terhadap kegiatan Sosial dan keagamaan di Bali.
"Agama merupakan landasan moral, menjadi tuntunan hidup dan berperilaku baik. Blue Bird selalu mendukung kegiatan yang bersifat keagamaan, karena nilai yang terkandung dalam agama selalu mengajarkan kebaikan,"jelasnya.[bbn/rls/psk]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/psk