Diskriminasi Sulinggih, Parisada Ajak Semua Pihak Cooling Down
Rabu, 7 September 2016,
06:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Darma Adyaksa Parisada Hindu Pusat, Ida Pedanda Gede Sebali Tianyar Harimbawa, mengajak semua pihak cooling down, terkait suasana yang masih panas setelah adanya penolakan sulinggih warga Pasek menggunakan bale pawedan di Pura Dasar Bhuana Gelgel, Kabupaten Klungkung beberapa waktu lalu.
Menurut informasi yang diunggah di media sosial, pemangku pura tidak memberikan ijin karena sudah mentradisi yang dibolehkan menggunakan bale pawedan adalah ida pedanda, sulinggih dari kalangan Ida Bagus.
Ida Darma Adyaksa menegaskan bahwa sudah ada Bhisama Parisada tentang Sadaka. Isi Bhisama tahun 2002 tersebut adalah penegasan tentang kesetaraan diantara semua sulinggih. Tidak ada sulinggih yang lebih tinggi atas alasan trah atau soroh.
Namun sebagai majelis umat Hindu yang keputusannya bersifat imbauan dan bukan eksekusi memaksa maka terhadap kasus dan ekses yang ada di umat, Sabha Pandita bersedia memediasi pihak yang sedang bersilang pendapat untuk sama-sama menghargai Bhisama parisada dan menerapkan ajaran agama Hindu secara benar.
"Tidak mencari siapa yang salah dan siapa yang benar tapi mencari solusi bagaimana agar umat Hindu menghargai kesetaraan sulinggih di pihak lain etika komunikasi dan pendekatan lokal dilakukan untuk nantinya sampai pada pemahaman bahwa semu sulinggih setara," ujarnya.
Pedanda Sebali membantah bahwa ia pernah mengatakan penerapan Bhisama tentang Sadaka bisa disesuaikan dengan Desa Kala patra, seperti ditulis sebuah media.
"Yang saya katakan adalah konteks masalah yang berbeda. Yang saya sampaikan bahwa perlu koordinasi dengan pengempon pura atau Yajamana piodalan agar segala sesuatunya berjalan baik. Namun kalau konteksnya adalah diskriminasi sulinggih tertentu, jelas itu tidak sesuai dengan Weda dan harus diluruskan," ujar darma adyaksa dan menyatakan siap memediasi semua pihak yang terkesan sedang bersilang pendapat.
Kata Darma Adyaksa, tidak ada sulinggih yang lebih tinggi statusnya hanya karena asal-usul sorohnya. Pembedaan yang terjadi di masa lalu ke depan harus diluruskan bahwa semua sulinggih setara. Memang perlu waktu untuk menyampaikan penyadaran ini ke tengah umat Hindu yang masih banyak keliru mengertikan kedudukan sulinggih. [bbn/rls/psk]
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -