Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comAda Bukti Korea Utara Dalang Serangan Ransomware WannaCry
Kamis, 18 Mei 2017,
14:07 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Beritabali.com, Seoul. Seorang pakar keamanan siber Korea Selatan mengungkapkan bahwa ada bukti baru yang makin meyakinkan bahwa Korea Utara memang berada di balik serangan global ransomware WannaCry.
Menurut pakar keamanan ini, cara peretas membajak komputer dan server di seluruh dunia yang saat ini terjadi mirip dengan serangan siber sebelumnya yang dituduhkan kepada Korea Utara.
[pilihan-redaksi]
Simon Choi, direktur antivirus perusahaan software Hauri Inc. yang menganalisis program jahat atau malware Korea Utara sejak 2008 dan menjadi penasihat pemerintah untuk serangan siber, menyatakan Korea Utara bukanlah pendatang baru dalam dunia bitcoin dan telah menambang mata uang digital itu dengan menggunakan program komputer jahat sejak awal 2013.
Pada serangan siber yang saat ini terjadi, para peretas menuntut pembayaran dari korban-korban dalam bentuk bitcoin sebagai imbalan untuk bisa mengakses kembali komputer mereka yang sudah dienkripsi peretas.
Tahun lalu, Choi secara tidak sengaja berbicara dengan seorang peretas yang melacak sebuah alamat internet Korea Utara mengenai penciptaan ransomware dan dia sudah memperingatkan pihak berwenang Korea Selatan mengenai hal ini.
Jika Korea Utara yang diyakini melatih para prajurit siber di kampus-kampus, memang bertanggung jawab dalam serangan siber yang sekarang terjadi, Choi menyatakan dunia harus berhenti menganggap sepele kemampuan negara itu dan bekerja sama dalam memikirkan cara baru menghadapi ancaman siber, misalnya mendorong China mengisolasi internet Korea Utara.
Choi adalah salah seorang dari sejumlah peneliti di seluruh dunia yang menganggap ada kaitan antara ransomware bernama WannaCry dengan para peretas yang memiliki hubungan dengan Korea Utara.
Meskipun spekulasi Choi mungkin memperdalam kecurigaan bahwa negara komunis itu bertanggung jawab, namun bukti-bukti yang ada masih jauh dari kata konklusif. Semua pihak berwenang tengah bekerja untuk menangkap pemeras di balik serangan siber global itu, mencari petunjuk-petunjuk digital dan mengikuti aliran uang.
Para peneliti di Symantec dan Kaspersky Lab juga menemukan kemiripan antara serangan siber WannaCry dengan serangan siber sebelumnya yang dituduhkan sebagai ulah Korea Utara.
Korea Selatan menjadi langganan serangan siber yang setelah ditelusuri asalnya dari Korea Utara.
Beberapa serangan siber skala besar antara 2009 dan 2013 telah mematikan laman-laman pemerintah, sistem perbankan dan melumpuhkan stasiun penyiaran televisi.
Korea Selatan tidak terlalu menjadi target serangan ransomware yang terakhir kali ini terjadi, sebagian karena ancaman siber terus menerus ke negeri itu telah membuat pemerintah dan perusahaan-perusahaan di Korea Selatan berhati-hati dengan selalu memperbarui software mereka. [bbn/idc/wrt]
Berita Premium
Reporter: -
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025