search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tercatat Ada 15.200 Kasus HIV di Bali, Pastika Ajak Masyarakat Tingkatkan Empati
Sabtu, 20 Mei 2017, 11:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berusaha dan bekerja lebih keras dalam upaya menyetop penyebaran HIV-AIDS. Ajakan itu disampaikannya dalam sambutan yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Sekda Provinsi Bali I Gusti Ngurah Alit pada acara Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) Provinsi Bali di pelataran Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB), Jumat (19/5).
 
Lebih jauh Pastika mengungkap, meski berbagai upaya telah dilakukan, namun hingga saat ini penyebaran HIV-AIDS masih cukup mengkhawatirkan. Karena diprediksi masih banyak kasus HIV-AIDS belum terungkap. 
 
[pilihan-redaksi]
"Dari estimasi jumlah penderita sebanyak 26 ribu, hingga saat ini yang terdata dan terjangkau pelayanan baru sebanyak 15.200 orang," bebernya. 
 
Ia juga minta masyarakat menunjukkan empati dan simpati yang tulus terhadap Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA). Menurut dia, sikap ini diyakini dapat mencegah niat negatif ODHA untuk menularkan penyakitnya dengan sengaja kepada orang lain.
 
Pada bagian lain, Pastika mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan lembaga dan kelompok masyarakat yang aktif dalam upaya pencegahan HIV-AIDS. Dia menilai berbagai upaya tersebut telah membuahkan hasil dan mampu mengendalikan laju epidemi HIV-AIDS.
 
"Melalui berbagai upaya, angka infeksi baru berhasil diturunkan 10 persen. Itu merupakan hasil yang sangat menggembirakan," ujarnya. 
 
Koordinator Pokja Promosi, Pencegahan dan Hubungan Masyarakat Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali Prof.DR. N Mangku Karmaya mengungkap fakta tentang penyebaran HIV-AIDS yang makin mencemaskan. Sejak ditemukan pertama kalinya pada tahun 1987, hingga Desember 2016 tercatat 15.200 kasus HIV-AIDS di Pulau Dewata. Meski demikian, dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, jumlah kasus kematian akibat penyakit ini makin menurun setiap tahunnya. 
 
“Penerimaan masyarakat terhadap ODHA juga makin baik,” imbuhnya.
 
Ketua Panitia Kegiatan MPRAN I Dewa Putu Sunartha dalam laporannya mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud dukungan moral bagi ODHA. Melalui malam renungan ini pihaknya ingin menekan stigma negatif masyarakat terhadap ODHA. MRAN Tahun 2017 yang diikuti seribu peserta dari sejumlah elemen masyarakat mengangkat tema ‘Ending AIDS Together’. Acara diisi dengan penyalaan lilin dan musikalisasi puisi bertemakan dukungan terhadap ODHA. [rls/prov/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami