Beberapa Hari Kedepan Status Gunung Agung Akan Dievaluasi
Selasa, 2 Januari 2018,
19:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Setelah melakukan serangkaian rapat bersama Mentri ESDM Ignasius Jonan dan Kepala Pusat PVMBG Kasbani, akhirnya Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM menyatakan akan melakukan evaluasi status Gunung Agung, Selasa (02/01)."Ya kalau hasil evaluasi kedepan trennya turun pasti kita akan lakukan penurunan. Namun tetap sabar dulu, kita masih lakukan evaluasi data yang kita peroleh saat ini," ujar Rudy Suhendar Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM usai rapat.
Pernyataan tersebut dikeluarkan Rudy berdasarkan data aktivitas Gunung Agung dalam seminggu terakhir ini. Dimana aktivitas vulkanik mengalami penurunan tidak seperti pada tanggal 23 dan 24 lalu.Selain itu, dari sisi devormasi juga tidak diamati terjadi perubahan yang signifikan. Hal tersebut didukung oleh hasil pencatatan data devormasi sampai hari ini terlihat stabil.
Sementara dari kegempaan yang awal mulanya mengalami kenaikan dan sempat terjadi letusan cukup besar pada akhir November lalu kemudian terhenti dan terjadi beberapa kali letusan hingga kemarin tidak terlalu besar. Bahkan dari data yang diperoleh seminggu terakhir, grafiknya relatif masih berada dibawah.
Kendati demikian, untuk saat ini tetap dari PVMBG menetapkan zona bahaya radius 8 sampai 10 kilometer perluasan. sektoral menunggu hasil evaluasi beberapa hari kedepan.Disisi lain, Kepala Pusat PVMBG Kasbani mengakui masih ada pertumbuhan magma yang keluar dari kawah Gunung, namun kecepatannya masih sangat rendah. Sementara untuk gempa dirinya juga mengatakan masih fluktuatif.
Dalam kesempatan tersebut Kasbani sempat ditanya terkait kemungkinan apakah status yang akan diturunkan atau sektoral yang akan dipersempit. Namun dirinya menjawan dua hal tersebut mungkin saja terjadi."Keduanya bisa saja terjadi, bahkan jika memungkinkan bisa saja status diturunkan," ungkap Kasbani.
Disisi lain, terkait letupan yang kerap terjadi beberapa waktu terakhir, menurut Kasbani itu memang harus terjadi sebagai pelepasan energi untuk menghindari ledakan.
Berita Karangasem Terbaru
Reporter: bbn/gnr