Bank Sampah Dhana Lestari Denpasar Terapkan Sistem Online
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Bank Sampah Dhana Lestari menjadi satu-satunya bank sampah di Denpasar yang menerapkan sistem online. Dengan sistem online para nasabah dapat menikmati layanan sebagaimana sistem perbankkan pada umumnya, walaupun yang ditabung oleh para nasabah adalah sampah.
Manager Bank Sampah Dhana Lestari, Ni Wayan Sri Sutari memaparkan transaksi online yang dimaksud yakni dengan mekanisme pembayaran di bank sampah, nasabah tetap menyetor ke titik pengumpulan bank sampah, misalnya di balai banjar.
Dalam bertransaksi nasabah dapat menggunakan aplikasi khusus, karena data transaksi langsung tersimpan di server khusus bank sampah. “Semua transaksi tersebut dapat digunakan oleh nasabah secara mandiri melalui aplikasi vip mobile untuk android, sms, dan web,” kata Sri Sutari dalam keteranganya di Denpasar pada Selasa, (6/2/2016).
Bank sampah berbasis online membuat masyarakat semakin sadar untuk mengelola sampah, karena masyarakat melihat manfaat langsung dan bisa menikmati hasilnya melalui fasilitas online.
“Jadi program ini memberikan transaksi online dari hasil tabungan sampah, masyarakat dapat melakukan hal seperti cek saldo, pembelian pulsa listrik, pulsa handphone, transfer antar nasabah bank sampah, pembayaran online merchant bank sampah, semua dengan sistem online,” papar Sri Sutari.
Pembentukan Bank Sampah tidak saja menjadi jalan dalam upaya penyelamatan lingkungan tetapi juga terdapat konsep pembelajaran untuk menabung. Uniknya, di Bank Sampah para nasabah menyetor sampah terutama sampah plastik dan akan mendapatkan uang sesuai dengan nilai sampah yang mereka tukarkan.
Sampah akan ditimbang dan ditaksir nilainya sesuai harga di pasaran, kemudian nilai uang itu yang akan dimasukan ke rekening nasabah. Dimana bank sampah sudah memiliki kriteria sampah yang bernilai, diantaranya kertas, botol dan kantong plastik, bungkus mie instan dan minuman, besi, dan lain-lain.
Sampah plastik yang telah ditabung di bank sampah diolah kembali menjadi sebuah kerajinan yang bernilai ekonomi dan bermanfaat. Olahan kerajinan sampah juga sudah bisa di ekspor keluar negeri, seperti kerajinan daur ulang yang dihasilkan nasabah bank sampah Garuda Wastu Lestari (GWL)Denpasar yang diminati warga Swiss. Produk kerajinan tangan tersebut dibuat dengan kualitas dan desain yang menarik.
"Produk bank sampah itu bukan berarti tidak bernilai, karena kami menciptakannya sebagus mungkin dan berkualitas tinggi sehingga pemakainya tidak merasa minder atau malu. Buktinya warga Switzerland (Swiss) menyukai," ujar pendiri Bank Sampah GWL Ni Wayan Riawati saat ditemui di kantor bank sampah miliknya di Peguyangan,Denpasar.
Kerajinan bahan daur ulang ini memanfaatkan plastik kemasan kopi dan aneka minuman yang mengandung aluminium foil. Barang-barang yang diproduksi antara lain tempat pensil, tas dan trendy bag untuk ibu-ibu. Harga untuk barang kerajinan daur ulang ini sangat bervariasi, mulai dari Rp. 20.000 hingga ratusan ribu rupiah.
"Harga produk yang kami tawarkan bermacam-macam, kalau tempat pensil, kisarannya Rp. 20.000-Rp.35.0000, travel bag, harganya mencapai Rp.700.000, karena banyak memerlukan bahan dan lamanya waktu pengerjaannya," ujar Riawati.
Saat ini di Kota Denpasar terdapat sekitar 37 bank sampah yang sudah mengantongi Surat Keputusan (SK) Walikota. Keberadaan bank-bank sampah ini sangat membantu Pemerintah utamanya petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Denpasar dalam menangani kebersihan di Kota Denpasar.
Reporter: bbn/rob
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
