Api Sebagai Sarana Memohon Kebaikan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Api memiliki fungsi penting dalam kegiatan upakara di Bali. Bagi masyarakat Hindu, api amatlah disucikan. Tak jarang Api menjadi sarana untuk memohon segala kebaikan juga menghilangkan sifat buruk manusia.
“Biasanya menggunakan Banten Tebasan Pasupati, Tebasan Candra Geni, Tebasan Sabuh Rah, Tebasan Raja Singa, Tebasan Pesengan Lara, Tebasan Pengalangan Hati,” Ida Pedanda Gede Made Putra Kekeran dalam Workshop “Banten” di Gedung Ksiarnawa, Minggu pagi (1/6).
Api sebagai salah satu energi alam, dapat berwujud riil, cahaya, dan panas atau suhu. Ida Pedanda Gede Made Putra Kekeran juga menyoroti api dalam tubuh manusia. Badan adalah Kunda (tempayan) api, ada tiga lapisan badan didalamnya adalah sebagai bahan bakar, sedangkan apinya muncul dari kekuatan Tuhan, yakni sapta (tujuh) Omkara.
“Api dalam tubuh berfungsi mengatur keseimbangan. Seperti hakikat hukum rwa bhineda. Jika mampu memberdayakan suatu hal dengan baik, maka kebaikan yang akan datang. Begitu pula sebaliknya,” ujar Pedanda asal Blahbatuh itu.
Sampai saat ini hal tersebut masih berlaku. Jika hanya sekedar menjalankan yang sudah ada, tandanya tradisi nak mule keto tetap hidup di tengah-tengah peradaban. Artinya, api dalam tubuh kita masih redup.
“Tapi ya kembali pada diri kita, mau membiarkannya atau membangkitkannya. Yang pasti bagaimana kita menghidupkan api dalam jiwa jelas menetukan perkembangan kebudayaan Bali kedepannya,” tutur Pedanda Gede Made Putra.[bbn/rls/mul]
Reporter: bbn/mul