Pemeran Bojog Rela Mencebur ke Kolam "Loloh Cemcem" Arda Chandra
Jumat, 6 Juli 2018,
15:35 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com,Denpasar. Meskipun alur ceritanya sederhana, namun berkat totalitas dari para pemainnya serta dalang yang dibawakan oleh Denok, membuat fragmentari Panes Dalem yang dipentaskan di Arda Chandra, Art Center Kamis (5/7) Malam ini menjadi lucu.
[pilihan-redaksi]
Seperti ketika salah seorang pemeran bojog yang nekat menceburkan diri ke dalam kolam ikan yang ada di kalangan panggung Arda Candra. Sang Bojog yang bermaksud menyegarkan badannya ini pun merendam tubuhnya di dalam kolam ikan yang keruh dan berwarnah hjau itu.
Seperti ketika salah seorang pemeran bojog yang nekat menceburkan diri ke dalam kolam ikan yang ada di kalangan panggung Arda Candra. Sang Bojog yang bermaksud menyegarkan badannya ini pun merendam tubuhnya di dalam kolam ikan yang keruh dan berwarnah hjau itu.
Sontak para penonton yang sebelumnya tidak mengira pemeran monyet atau Bojog akan benar benar meloncat ke dalam kolam pun tertawa terbahak bahak. Dari dalam kolam pun si pemeran bojog yang telah basah kuyup menawarkan air kolam yang keruh itu sebagai “Loloh Cemcem”.
Sekaa Gong Kebyar Anak Anak, komunitas seni Gentorang Desa Pesinggahan Kecamatan Dawan, Duta Kabupaten Klungkung mampu menghidupkan suasana kalangan panggung Arda Chandra, Art Center, Denpasar, Kamis (5/7) malam. Lewat fragmentari berjudul “Panes Dalem” yang diperankan oleh anak anak sekolah setingkat SD ini, telah mampu membuat para penonton dan penikmat seni malam itu tertawa terbahak bahak.
[pilihan-redaksi2]
“Panes Dalem” menceritakan kisah I Kedis Sangsiah dan I Bojog yang hidup berdampingan dengan damai di tengah hutan. Pada suatu ketika segerombolan monyet atau Bojog marah besar karena mendengar cerita bahwa Bojog yang dikaruniai tangan dan kaki namun tidak bisa membuat rumah tinggal yang bagus. Sedangkan Burung/ Kedis Sangsiah yang hanya dengan bantuan paruhnya, bisa membangun sebuah sarang yang nyaman dan hangat. Hal inilah yang menyebabkan gerombolan Bojog menjadi marah dan merusak sarang dari Burung Sangsiah.
“Panes Dalem” menceritakan kisah I Kedis Sangsiah dan I Bojog yang hidup berdampingan dengan damai di tengah hutan. Pada suatu ketika segerombolan monyet atau Bojog marah besar karena mendengar cerita bahwa Bojog yang dikaruniai tangan dan kaki namun tidak bisa membuat rumah tinggal yang bagus. Sedangkan Burung/ Kedis Sangsiah yang hanya dengan bantuan paruhnya, bisa membangun sebuah sarang yang nyaman dan hangat. Hal inilah yang menyebabkan gerombolan Bojog menjadi marah dan merusak sarang dari Burung Sangsiah.
Selain membawakan fragmentari, pada malam PKB ke-40 tahun 2018 ini, Sekaa Gong Kebyar Anak Anak, komunitas seni Gentorang Desa Pesinggahan juga menampilkan Tabuh Kreasi Pepanggulan “Api Caru”, dengan penata Tabuh I Wayan Soma Bhaskara S.Sn. Ditampilkan pula tari Legong Kuntul serta tari kreasi rerejangan “Surya Namaskara” karya Penata Tari Agung Putra Dalem dan Penata Tabuh Agung Arys Prayoga. (bbn/rlsklk/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -