search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hilang 2 Hari, Warga Tabanan Ditemukan Tewas di Bawah Terowongan Subak
Minggu, 2 September 2018, 16:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com,Tabanan. Perempuan bernama Ni Komang Sukamariani (30) yang dinyatakan hilang sejak Jumat (31/8) akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di bawah terowongan saluran irigasi subak Soka di Banjar Dinas Gulingan, Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan Minggu (2/9).
 
[pilihan-redaksi]
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun menyebutkan, korban yang memiliki riwayat gangguan kejiwaan sekitar 8 tahun serta sudah 2 kali dirawat di RSJ Bangli, dinyatakan meninggalkan rumah sejak Jumat malam (31/8). Ketika itu  korban hendak ke kamar mandi sekira pukul 23.00 Wita, namun hingga esok hari yakni Sabtu (1/9) korban belum kembali. Hilangya korban kemudian dilaporkan ke Polsek Selemadeg Barat. 
 
Selanjutnya pada hari Minggu tanggal 2 September 2018 mulai pukul 07.20 Wita  keluarga korban bersama Personil Polsek Selemadeg Barat  dan BPBD Tabanan melakukan pencarian di sekitar rumah korban. Sekira pukul 09.30 wita ditemukan sendal korban berada di sekitar terowongan saluran irigasi. 
 
[pilihan-redaksi2]
Selanjutnya kepala lingkungan Banjar Gulingan I Nyoman Joni Darmawan (39) mencoba masuk ke dalam terowongan. Sekitar 15 meter dari bibir terowongan ditemukan tubuh korban tersangkut hanya menggunakan celana dalam serta sudah dalam keadaan meninggal dunia. Selanjutnya Personil Polsek Selemadeg Barat melakukan olah TKP serta bersama petugas kesehatan dari Puskesmas Selemadeg Barat  melakukan visum luar terhadap tubuh korban. Hasilnya dari mulut keluar buih warna putih, mengindikasikan tanda bahwa korban meninggal disebabkan karena tenggelam. 
 
Ditemukan ada lebam pada betis kaki kiri korban, dan menurut keterangan pihak keluarga hal tersebut merupakan bekas luka kecelakaan sekitar 10 hari yang lalu dan tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban. Atas hasil visum tersebut, pihak korban menolak melakukan otopsi  dan keluarga korban menerima kejadian itu sebagai musibah.  Pihak kepolisian menduga korban meninggal karena terseret arus air saat mandi di saluran irigasi subak soka yang berjarak sekitar 10 meter dari rumah korban. (bbn/nod/rob) 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami