search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Petitenget Festival Diharapkan Beri Sumbangan Kemajuan Kebudayaan Bali
Sabtu, 15 September 2018, 17:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com,Badung. Gubernur Bali Wayan Koster memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih atas pelaksanaan Petitenget festival yang untuk pertama kalinya dilaksanakan tersebut dan berharap agar dapat memberikan sumbangan terhadap kemajuan kebudayaan Bali. 
 
[pilihan-redaksi]
Dalam pembukaan Petitenget Festival 2018, Gubernur Bali dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Gubernur Bali Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si mengatakan kegiatan yang beragendakan festival kesenian dan kuliner merupakan kegiatan yang sangat strategis di era globalisasi seperti sekarang ini. Festival kesenian sebagai upaya menempatkan fungsi kebudayaan Bali yang dijiwai agama Hindu sebagai modal budaya masyarakat Hindu Bali dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan pada era globalisasi serta membangun landasan yang kokoh bagi semua generasi khususnya di Kerobokan untuk selalu mencintai seni dan budaya yang dimilikinya.
 
"Ada berbagai kuliner khas yang ditampilkan dalam festival ini, tentunya menunjukkan kekayaan kuliner yang dimiliki serta dapat dijadikan modal promosi budaya kuliner kepada masyarakat luas, sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dalam mendukung pembangunan kepariwisataan di Kerobokan," ujarnya pada pembukaan Petitenget Festival, Kerobokan Arts & Spirit 2018, Jumat (14/9) sore.
 
Menurut Gubernur Koster, Festival Petitenget harus mampu mempresentasikan kekayaan Khazanah budaya Kabupaten Badung, khususnya di bidang kesenian dan kuliner untuk dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat bukan saja oleh masyarakat Bandung tetapi juga oleh seluruh masyarakat dunia.
 
"Peran serta seluruh masyarakat untuk menyukseskan kegiatan ini bukan hanya ditunjukkan melalui kehadiran untuk melihat festival ini tetapi juga peran serta secara langsung dalam berbagai kegiatan selama penyelenggaraan festival ini. Penyelenggaraan festival ini tentunya memiliki tujuan yang sangat mulia untuk memberikan ruang kepada para seniman dan masyarakat yang ada di Bandung yang bertujuan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ungkapnya.
 
"Saya juga mengucapkan selamat atas dilaksanakannya festival ini dan berharap agar festival ini dapat berjalan dengan baik dan sukses sesuai harapan kita bersama serta dapat dijadikan agenda rutin oleh pemerintah Kabupaten Badung Kuta terwujudnya masyarakat Sejahtera." imbuhnya.
 
Sementara itu, Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya mengatakan dengan adanya festival Petitenget, maka kekuatan spiritual Petitenget bisa terpancar. Menurutnya, Badung selama ini telah totalitas untuk perkembangan pariwisata. Dijelaskan Giri Prasta, di Badung sendiri terdapat pariwisata warisan, pariwisata alam, desa pariwisata, culture pariwisata dan Petitenget, Kerobokan merupakan salah satu diantaranya. 
 
"Kerobokan pasti akan menjadi salah satu Desa wisata internasional," pungkasnya.
 
Sementara itu, Ketua Panitia A.A Bagus Bayu Joni Saputra dalam laporannya menyampaikan dilaksanakannya Petitenget Festival merupakan keinginan dan gagasan masyarakat yang tertuang dalam parum Desa. Menurutnya, selama ini kerobokan belum pernah mengadakan festival. Pada festival kali ini, mengangkat seni dan taksu desa.
 
[pilihan-redaksi2]
"Kita mengangkat kisah Ki Buto Ijo, diangkat ke Pragmentari dan cerita animasi. Dengan harapan bisa diterima masyarakat. Festival ini bertujuan untuk menjaga seni dan budaya yang kita miliki. Menghapus stigma negatif Kerobokan yang identik dengan lembaga pemasyarakatan, kerusuhan di lembaga pemasyarakatan dan cepat tersebar di media sosial. Selain itu kita ingin mengangkat sanggar seni yang ada di Kerobokan," ujarnya.
 
Petitenget Festival diikuti 65 stand pameran baik food, fashion, otomotif, pelaku pariwisata yang ada di Kerobokan. Festival ini akan dilaksanakan dari tanggal 14 - 16 September 2018. Diawal acara pembukaan festival, dilakukan pelepasan tukik oleh undangan dan juga masyarakat. (bbn/rlspemprov/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami