search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pertumbuhan Ekonomi Sejalan dengan Kebahagiaan
Senin, 3 Desember 2018, 17:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com,Denpasar. Mengingat saat ini teknologi berhasil meyakinkan semua dalam kehidupan sehari-hari. Di saat ini semua negara tidak hanya memikirkan pertumbuhan ekonomi semata melainkan sudah memikirkan happines (kebahagiaan). 
 
[pilihan-redaksi]
Untuk itu pertumbuhan ekonomi harus sejalan dengan kebahagiaan. Melalui seminar ini diharapkan dapat membantu mewujudkan sinergitas pembangunan antar lini yang salah satunya adalah peran penting perempuan guna mewujudkan kebahagiaan di Kota Denpasar. 
 
"Perempuan memiliki peran penting dalam pembangunan dan harus siap dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang menuntut semua kalangan  untuk kreatif dan inovatif," ungkap Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat membuka seminar Peringatan Hari Ibu ke-90 di Gedung Sewaka Dharma, Senin (3/11). 
 
Revolusi industri 4.0 menghendaki terjadinya perubahan budaya yang memberi kemudahan  setiap insan mendapatkan akses informasi tanpa batas pada era informasi teknologi. Karenanya, semua elemen harus bergegas guna menghadapi perubahan industri yang tentunya mempengaruhi lini kehidupan masyarakat. 
 
“Kita dalam menghadapi revolusi industri 4.0 jangan sampai terjebak dan harus siap menghadapi perubahan ini, mengingat di era ini tidak ada batasan untuk meraih informasi yang tentunya akan meningkatkan persaingan dunia usaha dan dunia kerja,” ujar Rai Mantra. 
 
Untuk itu diharapkan semua bisa memilah dan memilih dengan rasa sehingga sesuai dengan etika dalam melaksanakan revolusi industri 4.0. Rai Mantra menambahkan, di era revolusi industri 4.0 tidak semua harus menggunakan IT, namun tetap menyentuh etika dan rasa. Harus diakui bahwa pelaksanaan revolusi ini sangat cepat dibandingkan revolusi 1.0 ke 2.0 dan 3.0. Karena dalam revolusi industri ini masing-masing menggunakan tenaga alam dan tenaga manusia termasuk dana yang amat besar untuk menggerakkannya. 
 
"Sedangkan di era revolusi industri 4.0 tenaga dan dana tidak begitu besar dibutuhkan karena hanya perlu manusia yang kreatif. Meski demikian revolusi 4.0 bagaikan pisau bermata dua bila salah menggunakan akan menjadi hal yang berdampak negatif. Saya harapkan masyarakat harus pintar menyikapi perubahan sekarang ini,” ujarnya.
 
Sementara, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti menyampaikan seminar ini untuk meningkatkan peren perempuan dalam pelaksanaan setiap pembangunan.
 
[pilihan-redaksi2]
Disamping itu meningkatkan peran perempuan dalam setiap aspek kehidupan masyarakat. “Kami harapkan melalui seminar ini dapat meningkatkan peran perempuan dalam setiap pembangunan yang dilaksanakan dan dapat mewujudkan perempuan cerdas memilih untuk mewujudkan Indonesia Jaya," pungkasnya. 
 
Seminar yang diikuti 200 peserta dari organisasi wanita yang ada di Kota Denpasar ini menghadirkan narasumber DR. Ni Made Ras Amanda Gelgel, S.Sos, M.Si dari Universitas Udayana, Ketua Bawaslu Ketut Ariyani, SE, MM, DR. Ir. Luh Riniti Rahayu, M.Si. Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua PKK Kota Denpasar Ny. Antari Jaya Negara, Ketua Gatriwara Kota Denpasar Ny. Gusti Ngurah Gede, dan Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Kerti Rai Iswara. (bbn/humasdenpasar/rob)
 

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami