search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
WHDI Tabanan Tekankan Kewajiban Menjalankan Dharma Agama dan Dharma Negara
Minggu, 17 Februari 2019, 19:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Beritabali.com, Tabanan. Untuk menyemarakan Hari Ulang Tahun (HUT) Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) ke-31, WHDI Kabupaten Tabanan gelar berbagai macam lomba. Mulai dari lomba Cerdas Cermat, Dharmawacana dan Lomba Macepat, yang digelar di Ruang Rapat Kantor Bupati Setempat, Minggu, (17/2). Sekaligus dalam perayaan HUT ke-31 tersebut WHDI Tabanan mengangkat Tema ‘Peran Wanita Hindu Dharma Indonesia Dalam Melaksanakan Dharma Negara’.
 
[pilihan-redaksi]
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Kebudayaan IGN. Supanji, Ny. Putriningsih Wirna Ariwangsa beserta seluruh anggota WHDI Tabanan, termasuk Penasihat dan Ketua WHDI masing-masing Kecamatan, juga peserta lainnya yang mengikuti serangkaian lomba yang diselenggarakan WHDI Tabanan.
 
Dalam sambutannya Ny. Putrinigsih Wirna Ariwangsa menjelaskan Tema HUT WHDI Kali ini adalah ‘Peran Wanita Hindu Dharma Indonesia Dalam Melaksanakan Dharma Negara’. Karena tema ini dijelaskannya sangat tepat dan relevan diangkat di Tahun politik yang akan digelar 17 april 2019 mendatang. “Tema kali ini mengandung makna bahwa keyakinan umat Hindu memiliki 2 kewajiban atau Dharma yang sering disebut dengan swadharma hidup. Swadharma hidup ini meliputi Dharma Agama dan Dharma Negara,” jelasnya.
 
Disinggungnya, Dharma Agama dalam artian wajib menjalankan ajaran Weda, dimana ajaran Weda tidak hanya memberikan tuntunan untuk berbuat baik, tetapi juga menunjukkan jalan untuk dapat mencapai kebahagian dunia. Dan Dharma Negara dalam artian bagaimana WHDI atau umat Hindu bisa menjalankan dan memaknai tahun politik ini dengan damai, sehingga ikut mensukseskan penyelenggaran Pemilu itu nantinya.
 
“Kewajiban Dharma Agama akan selalu beriringan dengan Kewajiban Dharma Negara. Kedua hal ini tidak pernah terpisahkan, bagaikan dua mata uang logam, berbeda rupa dan bentuk tetapi saling melengkapi satu sama lain. Orang tidaka akan mampu menjalankan kewajiban negara dengan baik apabila sebelumnya tidak memiliki bekal nilai kebenaran Agama,” pungkasnya.
 
Dijelaskan bahwa Dharma Agama dan Dharma Negara itu memang tidak bisa dipisahkan. Dirinya mengajak seluruh peserta yang hadir saat itu untuk mencermati salah satu Ajaran Hindu dalam hal memilah dan memilih pemimpin di Tahun Politik ini. Ajaran itu disebutkannya adalah Catur Kotamaning Nirpati, yang mempunyai empat bagian yakni, Jnana Wisesa Sudha, Kaprahitaning Praja, Kawiryan dan Wibawa. 
 
[pilihan-redaksi2]
“Seorang pemilih dalam pemilu haruslah cerdas, sehingga kontribusinya untuk mendukung Pemilu yang berintegritas dan berkualitas dapat dijalankan dengan baik,” jelasnya.
 
Puluhan peserta yang ikut dalam lomba serangkaian HUT WHDI Kabupaten Tabanan, diantaranya berasal dari anggota WHDI itu sendiri dan kaum millennial di 10 Kecamatan se-Kabupaten Tabanan, yang dinilai oleh tim juri dari Pihak Guru Sekolah, pihak PHDI Tabanan dan dari Dinas Pendidikan. Nantinya pemenang lomba ini akan dibina dan disiapkan kembali untuk mengikuti lomba di Tingkat Provinsi. (bbn/humastabanan/rob)

Reporter: Humas Tabanan



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami