search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Nama Ketut Berawal Dari Istilah Ketuwut
Senin, 25 Maret 2019, 06:00 WITA Follow
image

bbn/Prentenkabinet Leiden

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Nama Ketut biasanya diberikan untuk menamai anak keempat dalam keluarga Bali. Istilah Ketut berasal dari kata ketuut atau ketuwut yang berarti ‘mengikuti’ atau ‘membuntuti’.

[pilihan-redaksi]
Demikian terungkap dalam artikel berjudul “Sistem Penamaan Orang Bali” yang ditulis oleh I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja dari Ilmu Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada dan dipublikasikan dalam Jurnal Humanika Volume 24 nomor 2 tahun 2017.

I Gede Bagus Wisnu Bayu Temaja menuliskan penamaan ketuut berkaitan dengan penamaan Nyoman atau Komang karena dahulu orang Bali berpatokan pada tiga orang anak untuk penamaan anak, sehingga nama Nyoman atau Komang menjadi yang terakhir.

Namun kemudian anak yang keempat muncul yang secara simultan terjadi di banyak keluarga sehingga diperlukan penamaan untuk anak tersebut.

Anak keempat ini sifatnya mengikuti untuk lahir walau ‘tidak diinginkan’ sehingga dinamai ketuwut dalam Bahasa Bali memiliki arti membuntuti atau mengikuti. Tidak ada variasi lain dari nama ini yang memperkuat asumsi, bahwa secara diakronis nama ini tergolong ‘baru/muda’ dibandingkan tiga lainnya.

Untuk keluarga yang memiliki anak lebih dari empat, maka penamaan mereka akan diulang kembali ke penamaan awal atau pertama.

Secara umum, anak ke lima akan diberikan penamaan pertama, anak keenam akan diberikan penamaan kedua, dan seterusnya.

Secara keseluruhan, aspek jenis kelamin, urutan kelahiran, dan sistem kasta memang menjadi suatu keunikan tertentu yang menandai bagaimana budaya Bali tersebut mempengaruhi aspek lingual penamaan.

[pilihan-redaksi]
Penamaan seseorang di Bali dipengaruhi oleh beberapa aspek yang secara lingual tidak bisa dipecahkan tanpa mengetahui kebudayaannya.

Penanda penamaan dalam aspek jenis kelamin menjadi yang paling mudah diidentifikasi pada nama orang Bali.

Secara sederhana, penggunaan aspek penanda ini dipergunakan sebagai nama depan.

Penggolongan nama dengan aspek yang paling umum yaitu penggunaan artikula I dan Ni. Artikula I merupakan pemarkah nama laki-laki, sedangkan artikula Ni merupakan pemarkah nama perempuan. [bbn/ HUMANIKA/mul]

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami