Subak di Desa Kaba-Kaba, Kediri Kekeringan
Jumat, 2 Agustus 2019,
08:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Beritabali.com, Tabanan. Petani di Subak Segeh, Desa Kaba-Kaba Kecamatan Kediri mengalami kekeringan. Tanaman padi di subak dengan luas sekitar 100 hektar berumur satu minggu layu dan mati.
[pilihan-redaksi]
Hal itu diungkapkan petani setempat, I Wayan Kanok alias Pak Bintang, Kamis (1/8). Karena kekeringan tersebut, Ia mengalai kerugian produksi mulai dari ongkos traktor dan ongkos tanam.
Hal itu diungkapkan petani setempat, I Wayan Kanok alias Pak Bintang, Kamis (1/8). Karena kekeringan tersebut, Ia mengalai kerugian produksi mulai dari ongkos traktor dan ongkos tanam.
“Ongkos traktor yang harus saya bayar Rp 900 ribu. Sedangkan ongkos tanam Rp 700 ribu. Jadi saya sudah rugi Rp 1,6 Juta,” katanya.
Tidak saja padi miliknya yang layu dan mati karena kekeringan, padi warga Subak Segeh lainya yang berjumlah sekitar 28 petani juga terancam mati dan gagal panen.
Ia pun berharap perhatian dari pemerintah daerah dengan kondisi yang dialami petani di Subak Segeh karena kekeringan.
“Harapan kami pemerintah membantu petani mesin penyedot air agar bisa dipakai menyedot air dari sungai. Kebetulan jarak sungai Yeh Penet sekitar 30 meter,” jelasnya.
Mesin penyedot air yang diharapkan berkapasitas besar agar mampu mengaliri seluruh subak segeh yang mengalami kekeringan. Tidak hanya subak segeh yang mengalami kekeringan, subak lainy, seperti subak jijih, tegal lantang dan kampuak juga terancam kekeringan. (bbn/tab/rob)
Reporter: bbn/tab
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025