search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Setelah Pekutatan, Program Ngaben Kolektif Gratis Digelar di Kecamatan Negara
Kamis, 31 Oktober 2019, 20:35 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Pemkab Jembrana bersama Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Jembrana kembali menggelar program ngaben kolektif gratis. Setelah sebelumnya digelar di Kecamatan pekutatan, Kamis (31/10) digelar di Kecamatan Negara, tepatnya di desa Kaliakah.

[pilihan-redaksi]
Bantuan sebesar Rp 200 juta diberikan untuk menggratiskan ngaben massal yang dilaksanakan di masing-masing kecamatan. Bantuan itu akan diprogramkan setiap tahun, sehingga dapat meringankan beban umat, khususnya dalam pemenuhan sarana prasarana ngaben massal.
 
Disampaikan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, usai menghadiri upacara ngaben massal di desa adat Kaliakah Kangin Kecamatan Negara, kamis (24/10), program ngaben kolektif gratis itu dilaksanakan pertamakali tahun 2019 ini, bertujuan membantu umat. 

“Jadi ini program baru tahun ini, tentunya  untuk meringankan beban umat. Kita prioritaskan krama miskin. Kita akan laksanakan di tiap kecamatan, dan saat ini sudah terlaksana di Kecamatan Pekutatan serta Kecamatan Jembrana. Untuk kali ini kita selenggarakan di Kecamatan Negara,” ujar Kembang sembari menambahkan program ini akan berlanjut setiap tahun. 

“Gratis tanpa boleh ada pungutan lainnya. Karena Pemkab Jembrana sudah menanggung biaya-biaya seluruhnya, tinggal partisipasi umat secara kolektif  mensukseskannya,” ucapnya.
 
Ditambahkan Kembang, program ini selain meringankan beban umat juga karena ngaben dan memukur massal ini sudah menjadi tradisi di Jembrana. 

“Kalau mengacu pada visi Bapak Gubernur, program ngaben massal ini termasuk atma kertih. Jadi tidak hanya melaksanakan yadnya , jauh dari itu juga akan menguatkan krama Bali. Saling bergotong rotong, warga yang jarang bertemu pada akhirnya bisa akrab, serta menambah persaudaraan,” cetus Kembang.

Dari tataran pelaksanaan, Ngaben kolektif juga disebutnya lebih efisien waktu dan biaya dari pada digelar secara individu. 

“Umat tidak perlu gengsi, tidak perlu juga jor joran, karena esensinya sama sepanjang dilandaskan dengan niat dan pemikiran yang suci melaksanakan yadnya,“ tambah  Kembang.
 
Sementara itu, Ketua Panitia Ngaben Masal Kecamatan Negara, I Made Sudama merasa bersyukur atas program ngaben kolektif gratis ini. Kalau dulu disebutnya masing-masing krama peserta bisa kena Rp 3 juta sekarang semuanya gratis. Krama hanya dibebankan untuk turut serta ngayah serta swadaya membantu persiapan upakara. 

“Kalau keluar uang sama sekali tidak kami bebankan, karena kami menghormati yang menjadi aturan pemerintah daerah,“ sebutnya.

Dijelaskannya, semua pembiayaan, baik upacara/upakara sudah termasuk dari dana yang bersumber dari pemkab Jembrana sebesar 200 juta dikelola majelis alit masing-masing.  Sama sekali tidak dibenarkan memungut iuran lagi kepada keluarga peserta ngaben,  supaya tujuan program, utamanya membantu krama miskin tepat sasaran,“ kata Sudama.

Pelaksanaan ngaben kolektif di kecamatan Negara, dikatakan Sudama selaku ketua panitia diikuti total 165 peserta. Untuk upacara Nyekah 70 peserta serta Ngelungah 95 peserta. Selain dihadiri Wabup Kembang Hartawan, juga hadir perwakilan Gubernur Bali yang diwakili Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa I Ketut Adiarsa, serta camat Negara I Wayan Andi Suka  Anjasmara. 
 

Reporter: bbn/adv



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami