search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ruangan Kelas Rusak, Belasan Siswa SDN 8 Bunutan Belajar di Dalam Gudang
Kamis, 30 Januari 2020, 18:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sungguh memperihatinkan, belasan siswa yang bersekolah di SD Negeri 8 Bunutan, Abang, Karangasem rela belajar di dalam gudang lantaran kondisi ruangan kelas mengalami kerusakan.

[pilihan-redaksi]
Sejak dibangun pada tahun 1980 silam, sekolah yang berjarak sekitar 4 kilometer dari jalan utama ini, disamping akses jalan rusak parah,  hingga saat ini gedung sekolah yang berlokasi di wilayah terpencil tersebut nyaris belum pernah mendapatkan sentuhan perbaikan dari pemerintah.

Dari pantuan, kondisinya kini mulai rapuh, terlihat di beberapa bagian atap sudah rapuh serta plafon mulai jebol dan bocor di saat hujan turun. 

Seperti yang diungkapkan oleh Ketua Komite SDN 8 Bunutan, I Wayan Sumadia beberapa waktu lalu, bahwa memang benar sejauh ini masih ada siswa yang terpaksa belajar di gudang. 

Kondisi ini dikarenakan kekurangan ruang belajar pasca gedung sekolah mengalami kerusakan dimana saat ini ruangan yang ada hnya empat ruang kelas saja, sisanya yaitu dua ruangan rusak parah pada bagian atapnya.

"Ruangan kelas ada yang rusak, demi keamanan siswa kelas dua terpaksa melaksankan aktivitas belajar di gudang," terangnya.

Menjadikan gudang sebagai tempat belajar seperti tidak akan bertahan lama, pasalnya kondisi gudang yang berukuran tidak terlalu luas tersebut juga dalam keadaan tidak layak. Beberapa bagian seperti kusen dan pintu sudah hancur termakan rayap termasuk bangku belajarnya juga.

Rasa prihatin juga datang dari Ketua DPRD Karangasem, I Gede Dana hingga datang langsung ke sekolah tersebut beberapa waktu lalu. Ia berkata, seharusnya sekolah seperti ini bisa diprioritaskan untuk  perbaikan gedungnya oleh pemerintah.

"Kasihan anak-anak ini belajar dalam keadaan seperti itu, mestinya ini menjadi prioritas untuk rehab,” kata Gede Dana. 

Pihaknya juga mengtakan bahwa tahun ini sudah dialokasikan anggaran sebesar Rp.150 Juta untuk rehab, hanya saja pihaknya belum mengetahui apakah anggaran tersebut untuk rehab saja.

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami