search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Klarifikasi Kepala Pasraman Purwa Dharma 6 Banyuwangi: Pengrusakan Itu Tidak benar
Rabu, 5 Februari 2020, 16:00 WITA Follow
image

bbn/net

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Adanya pemberitaan soal pengrusakan Pesraman Purwa Dharma 6 Desa Sambimulyo, Banyuwangi, Jawa Timur yang viral, pemilik akun FB Eko Prasetyo yang juga warga setempat mengklarifikasi unggahannya di medsos tersebut.  

[pilihan-redaksi]
Selain Eko, juga hadir dalam klarifikasi diantaranya Forpimka Bangorejo; Kapolsek AKP Bahrul Anam, SH, Camat Bangorejo Taufik Rohman, AP,M.Si, Kades Sambimulyo Andik Santoso, Babinsa Sambimulyo Sertu Joko S, Majelis Pura Sudarsono, Kepala Pasraman Purwa Dharma 6 Gatot Witoyo, dan Tokoh Umat Hindu Sukismanto pada Selasa (4/2) malam, 22.00 WIB.

Dikutip dari KabarRakyat.id, Eko Prasetyo membenarkan dirinya hadir dalam acara klarifikasi terkait viralnya dugaan pengrusakan tersebut.

“Benar saya hadir dalam klarifikasi. Sudah saya jelaskan, semuanya. Bahkan saya di hadapan Forpimka sudah membuat pernyataan sesuai saya tuliskan di secarik kertas,” pungkas Eko Prasetyo.

Penyampaian Majelis Pura, Sudarsono di dalam pertemuan klarifikasi, viralnya unggahan di media sosial yang isinya terkait pengrusakan lima kitab suci dan sekitar 20 buku pelajaran, piagam penghargaan robek, papan tulis dan meja kelas dicoret coret gambar tak senonoh menggunakan kapur tulis. 

Setelah dilakukan pengecekan bahwa hal itu dinilai tidak benar. Memang ada orang masuk tapi dimungkinkan anak kecil yang merobek buku tulis dan mencoret-coret meja belajar dengan kapur tulis.

Pendapat sama juga disampaikan Camat Bangorejo, Taufik Rohman, AP, M.Si,. Ia menyampaikan memang ada orang masuk ke dalam, bisa juga dilakukan oleh anak kecil, pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung dan tidak ada kerugian seperti yang tertulis. 

Selain itu, Hubungan antara umat beragama di sekitar Pasraman Purwa Dharma 6 dinilai sangat baik, tidak pernah terjadi permasalahan apapun. 

"Kita disini hidup berdampingan dengan rukun. Agar masyarakat tidak salah tafsir, dibuat video," sebutnya.

Sedangkan Eko Prasetyo, dalam klarifikasi menyatakan ketika dirinya mendengar berita pengrusakan pesaraman hatinya terketuk. Dan, akhirnya menggunggah informasi itu di Facebook. 

"Saya tidak mengira kalau berita ini menjadi viral," ujarnya. 

Selang beberapa jam, dirinya mendapat telepon dari sejumlah media untuk klarifikasi kebenaran informasi di FB. 

"Kemudian saya sampaikan jangan sampai dibesar-besarkan berita tersebut, akan tetapi tetap viral," sebutnya.

Sementara, Kades Sambimulyo, Andik Santoso mengungkapkan agar yang bersangkutan (Eko-red) membuat surat pernyataan sebagai klarifikasi bahwa yang rusak adalah sebuah buku tulis dan bangku belajar dicorat coret. Hal ini agar tidak salah persepsi di mata masyarakat yang telah membaca berita yang sudah viral dan tidak menimbulkan kegaduhan dan akan mengganggu kerukunan umat beragama.

Kepala Pasraman Purwa Dharma 6, Gatot Witoyo menambahkan dirinya menandaskan bahwa pengrusakan tidak ada, hanya corat coret meja dan perobekan pada bagian buku tulis menggunakan pisau cutter.

"Kalau untuk kitab-kitab yang rusak seperti Atharwaweda, Pancaweda dan Bhagawad Gita mengakibatkan kerugian itu tidak benar," tandasnya.

Pernyataan klarifikasi itu disampaikan juga secara tertulis oleh Majelis Pura, Sudarsono dan Tokoh agama umat Hindu. 

Sebelumnya diberitakan, tempat pendidikan anak umat Hindu non formal, Pasraman Purwa Dharma 6 di Dusun Sambirejo, Desa Sambimulyo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, diduga dirusak orang tidak dikenal.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami