Menikmati Romantisme Jarak Jauh di Masa Corona
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Tanya: “Dok, sejak wabah Corona ini aku berpisah dengan suamiku. Dia mesti ke luar kota dan menjalani karantina mandiri dulu. Ini jadinya bakal lama kami berdua akan bertemu Kembali. Selama ini kami sangat menikmati setiap detik saat kami bersama, termasuk saat berhubungan seksual, karena kami belum tiga bulan menikah. Bagaimana tips buat kami menikmati romantisme kami selama berjarak jauh seperti ini ya Dok?”. (Mila,24)
Jawab: Virus Corona atau lengkapnya SARS COV2, dengan penyakitnya yang disebut Covid-19 ini memang bikin repot dan ribet semua orang. Karena memang di saat seperti ini banyak hal perlu dipertimbangkan dan diperhatikan, jadi tidak boleh sembarangan jika tidak ingin tertular.
[pilihan-redaksi]
Sebelumnya, dibahas sejenak apakah saat ini untuk semua pasangan diperbolehkan untuk berhubungan seksual? Untuk suami istri atau pasangan yang tinggal serumah mesti tahu dulu apakah salah satu atau keduanya bebas dari Covid-19, itu dulu yang dipastikan.
Jika selama ini tidak pernah pergi ke daerah atau negara yang menjadi tempat penularan, juga tidak pernah kontak erat dengan seseorang yang diketahui positif mengidap Covid-19, atau bahkan tidak pernah kontak dengan orang dalam pantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP), apalagi selama ini juga dengan pasangan selalu di rumah saja, maka bisa dianggap aman untuk dapat melakukan hubungan seksual dengan pasangannya.
Apalagi mungkin pernah melakukan tes pemeriksaan virus, apakah itu yang rapid test atau yang dengan swab untuk dilakukan konfirmasi PCR dan hasilnya tidak tertular virus, maka tidak masalah untuk melakukan hubungan seksual. Jika tidak yakin, silakan tetap di rumah dan tunda dulu melakukan hubungan seksual selama 14 hari, boleh lebih, untuk melewati masa inkubasi virus dan jika tidak ada muncul gejala penyakit yang mengarah Covid-19 pada kedua pihak, kemungkinan memang aman dan silakan boleh berhubungan seksual seperti biasa.
Lalu jika Anda terpaksa berpisah karena ditinggal oleh pasangan pergi jauh, memang untuk memenuhi romantisme dan dorongan seksual yang muncul selama ditinggal pasangan memang bukan sesuatu yang mudah. Tetapi bukan berarti menjadikan romantisme menjadi padam. Anda bisa menyalurkannya lewat fasilitas lain, yang paling populer dan sering digunakan saat ini adalah lewat telepon seks atau juga fitur videocall menggunakan ponsel pintar Anda misalnya menggunakan aplikasi skype yang sudah lama digunakan atau cukup lewat fitur videocall pada Whatsapp. Ini bisa disebutkan sebagai seks jarak jauh. Untuk aktifitas seks jarak jauh ini, hal berikut bisa dijadikan tips.
Sexting
Sexting itu adalah mengirim pesan atau gambar bermuatan seksual lewat chat di ponsel. Sebelum telepon mesra dilakukan, Anda bisa melakukan sexting. Dengan mencoba berkirim pesan berisi kata-kata nakal dan menggairahkan. Tujuannya untuk menggiring suasana hati pasangan dan mengkondisikan mempersiapkan diri untuk telepon seks. Kirimkan pesan tentang apa yang ingin Anda lakukan dengannya di telepon seks.
Selain pesan teks, Anda juga bisa mengirimkan foto Anda yang sedikit genit, menggairahkan, misalnya saat mengenakan lingerie seksi. Tapi, tentu saja harus berhati-hati dan jangan sembarangan karena dapat berisiko bocor ke publik.
Lakukan telepon mesra dan video call
Menjadikan telepon mesra atau telepon seks menjadi alternatif aktifitas seksual dan menjadi variasi yang menyenangkan dalam melepaskan dorongan seksual, maka ada beberapa langkah yang bisa dipelajari:
Sebagai pembuka, bisa dimulai dengan menanyakan pada pasangan, apa yang sedang dikenakan sekarang, sedang apa, apa sedang dalam keadaan kangen, tentu saja sudah dimulai dengan kata-kata yang mesra.
Selanjutnya Anda pasti sudah bisa melanjutkan dengan hal apa yang bisa dilakukan buat membuat pasangan lebih panas. Ketika “terasa lebih hot” Anda berdua bisa mulai saling memuaskan diri sendiri (bermasturbasi) satu sama lain selama masih tersambung di telepon.
Eksplorasi semua gairah dan keinginan Anda di telpon, termasuk bisa berfantasi apa saja. Jangan takut untuk semakin vulgar. Walau pasangan tidak dapat melihat Anda, sesungguhnya ia masih dapat mendengar suara Anda. Desahan yang menggoda bagi laki-laki memiliki sensasi kesenangan tersendiri yang bisa membangkitkan gairah seksualnya.
Sehingga tanpa penetrasi pun, Anda dan pasangan bisa meraih puncak kenikmatan seksual atau orgasme. Terakhir tentu saja dengan mengungkapkan rasa sayang dan berterimakasih atas “aktifitas menyenangkan” yang baru saja dicapai bersama. Akan sangat menyenangkan juga menanyakan apa perasaan pasangan sesudahnya.
Untuk menggunakan video call tentu bisa lebih menarik, karena semua adegan yang dilakukan akan terlihat semuanya. Berpakaianlah yang seksi dan menggairahkan, ekspresikan diri betapa Anda sedang kangen dan ingin menikmati romantisme yang sedang membara, selanjutnya bisa menikmati dengan masturbasi bersama. Tetapi ingat sekali lagi, sebaiknya jangan direkam karena akan berisiko bocor ke publik dan media sosial. Atau jika sangat ingin sekali merekamnya sebaiknya tidak memperlihatkan wajah Anda dan pasangan Anda.
Sesungguhnya seks jarak jauh, bisa tetap dijadikan agenda sehat untuk aktifitas seksual, asal dilakukan dengan pasangan yang sah dan di waktu yang tepat serta disepakati bersama. Memang bila dorongan seksual sedang menggebu, bukan melulu Anda harus menunggu waktu tiba bertemu dengan pasangan. Karena aktifitas seksual tetap dapat dinikmati dalam durasi singkat dan dalam jarak yang jauh, lewat alat bantu ponsel.
Lewat seks jarak jauh, Anda tetap bisa membicarakan apapun seputar seks yang sehat bersama pasangan, termasuk di masa wabah Corona ini. Tentunya juga tetap dalam keseharian selalu melakukan pencegahan. Jaga jarak saat bertemu orang, hindari kerumunan, disiplin kenakan masker, rajin cuci tangan, atau diam di rumah saja. Semoga kita bisa melalui semua ini segera dan tetap sehat, dan pasangan yang selama ini terpisah dan akhirnya bisa bertemu Kembali saat wabah tuntas, bisa kembali melakukan hubungan seksual dengan cara biasa kembali.
dr. Oka Negara, MBiomed, FIAS
Reporter: bbn/oka