Awalnya Kumuh, Kini Saluran Irigasi Subak di Gianyar Jadi Tempat Rekreasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Saluran irigasi sepanjang 800 meter di Desa Batuan, Kecamatan Sukawati, Gianyar awalnya kumuh penuh sampah. Berkat inisiatif Komunitas De’Batoean yang kebetulan terdiri dari 5 Kelihan Dusun saluran irigasi ini mulai ditata.
[pilihan-redaksi]
Singkatnya, di beberapa titik dipasangi sekat penjaring sampah kemudian ditaburi benih ikan. Lalu ditata menjadi tempat rekreasi yang asri. Apalagi di malam hari, dihiasi dengan lampu taman.
"Dulu saluran air ini ditumbuhi rumput liar, jebol dan penuh sampah, kini tampak bersih, asri sekaligus menjadi budidaya 2.000an ekor ikan," jelas Koordinator Komuunitas, I Wayan Diana yang merupakan Kelian Banjar Pekandelan ini, Rabu (24/6).
Adapun 4 anggota Komunitas lainnya terdiri dari Kelihan Banjar Dlodtunon Yande Adi Parwata, Kelihan Banjar Geriya Ida Bagus Nyoman Sartika, Kelihan Banjar Gede Dewa Ketut Mardiana, dan Kelihan Banjar Lantangidung Kadek Wiradana.
Wayan Diana mengatakan sudah berproses sejak November 2019 lalu. Berawal dari menyikapi keluhan masyarakat terkait sampah pada saluran irigasi. Bahkan hampir menjadi masalah antar banjar karena saling menyalahkan. “Awalnya kami pasang sekat, begitu ada sampah yang terjaring langsung diangkut,” jelasnya.
Seiring waktu, sampah yang biasanya menimbulkan pemandangan kumuh semakin berkurang. Hingga akhirnya menggugah pihak swasta untuk menebar benih ikan. “Saat saluran belum rapi, masih ada beberapa sisi yang jebol,” jelasnya.
Kemudian semenjak itu, warga setempat menjadi antusias memperbaiki telajakan yang kumuh menjadi taman depan rumah masing-masing. Terlebih dalam situasi pendemi Covid-19, banyak pekerja setempat yang dirumahkan. “Warga iuran untuk beli batako, ada juga yang sumbang pasir atau semen. Kami gotong royong secara swadaya,” jelas Diana yang juga pelukis gaya Batuan ini.
Akhirnya, kini aliran sepanjang sekitar 800 meter ini tampak asri. Dihiasi tanaman bunga, patung kodok, bangau dan hiasan lampu yang menyala otomatis mulai pukul 18.00 Wita sampai pukul 06.00 Wita. Jenis ikan yang kini menghuni aliran irigasi diantaranya Nila Merah, Nila Hitam, Kaper, Bawal, dan Patin.
Proyeksi kedepan, penataan saluran irigasi ini bisa menjadi tempat tujuan wisata kuliner. Sebab di sepanjang aliran akan dilengkapi gerobak-gerobak yang menjual makanan maupun minuman.
“Kami ingin menghidupkan ekonomi. Warga yang mau jualan dipersilahkan, akan disediakan semacam gerobak atau rombong,” jelasnya. Sementara saat ini, Komunitas ini telah membangun Kedai De’Toekad dilengkapi beberapa tenda dan kursi duduk. Pengunjung yang datang pun dipastikan puas bisa foto-foto sambil santai sejenak. “Baru diupacarai beberapa hari lalu. Kami masih mempersiapkan menu dan persiapan lain,” jelasnya.
Sementara itu, Perbekel Batuan Ari Anggara mengapresiasi inisiatif jajarannya dalam hal pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat termasuk penguatan ekonomi.
“Kami dari Desa sangat berterima kasih sudah ada kepedulian dari masyarakat. Secara anggaran kami tidak banyak membantu, ini murni swadaya masyarakat disuport pihak Swasta dari Ibu Elizabeth Suly pemilik Roemah Daun di Banjar Jungut,” jelasnya.
Dijelaskan, inovasi penataan dan pembudidayaan ikan ini pula telah ditinjau oleh Dinas Perikanan Kabupaten Gianyar, kemarin. “Ya tadi ada kunjungan dari Dinas Perikanan Gianyar, dalam rangka meninjau proses pembenihan ikan di aliran tersebut,” jelasnya. Tampak hadir pula saat kunjungan, Anggota DPRD Kabupaten Gianyar Dapil Sukawati, asal Desa Batuan Putu Gede Pebriantara.
Reporter: bbn/gnr