search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Unram Gandeng Australia Kembangkan Sapi Bali Jadi Varietas Unggul
Senin, 24 Agustus 2020, 09:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Peneliti dari Universitas Mataram (Unram) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bekerjasama dengan Massey University New Zealand, Australia berhasil mengembangkan sapi dengan varietas unggul yang jauh lebih baik dari varietas aslinya. 

Adapun jenis sapi yang dikembangkan adalah sapi Bali, yang diformulasikan menjadi varietas sapi Bali spesial NTB. Dengan modifikasi pakan, perawatan, dan lainnya, sapi Bali varietas unggul ini menjadi berbeda dengan sapi Bali pada umumnya. 

Prof Dahlanuddin dari Universitas Mataram  menjelaskan, bahwa ada dua masalah yang ditemukan pada varietas sapi Bali. Yaitu pertumbuhan sapi ini masuk dalam kategori rendah. Dan yang kedua adalah dagingnya yang lebih keras dari pada daging sapi pada umumnya. 

"Ini sudah dibuktikan dengan pertumbuhan berat badan sapi hingga dua sampai tiga kali lipat," terang Prof Dahlanuddin. 

Peneliti dari Unram ini memaparkan hasil penelitian bersama rekan-rekannya dari BPTP NTB dan Australia tersebut, saat kunjungan kerja Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo ke Lombok Tengah, Sabtu (22/8). Penelitian untuk mendapatkan varietas baru dari sapi Bali ini sejak tahun 2009. 

Saat ini, fokus penelitian adalah meningkatkan jumlah kelahiran sapi ini  dari rata-rata 60-70 persen, menjadi 85 persen bahkan lebih. Pada tahun 2009 dilakukan panen raya Pedet atau anak sapi, namun dengan sejumlah kelemahan. Yakni tingkat kematian sapi yang dikembangkan. Penelitian terus dilanjutkan, dan berhasil menurunkan tingkat kematian sapi. 

Dari 36 kelompok saat itu, pihaknya menghitung terjadi kenaikan berat badan sapi sebesar 130 persen. Pertumbuhan yang awalnya 200 gram per hari, menjadi 500 sampai 600 gram per hari.

"Ini sangat luar biasa sudah menjadi program Dinas Peternakan Provinsi NTB sejak saat itu," ujar Prof Dahlanuddin.

Pengembangan sapi Bali untuk menjadi varietas unggul juga dengan meneliti formula pakan yang tepat. Dan ditemukanlah dua tanaman lokal, yakni daun Turi dan Lamtoro sebagai bahan baku pakan ternak sapi unggulan ini. Daun Turi banyak ditemukan di Lombok bagian selatan.

Mentan Syahrul Yasin Limpo berkesempatan mencicipi olahan daging varietas baru ini. Mentan mengatakan ada yang membedakan dari sapi Bali varietas baru  ini. Aroma khas dan daging sapinya yang lembut. Untuk itu Mentan Syahrul Yasin Limpo meminta kepada pemerintah untuk menjual dagingnya terlebih dahulu agar tidak diakui oleh orang lain.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami