Puluhan Napi Terpapar Covid-19, Lapas Kerobokan "Lockdown"
BERITABALI.COM, BADUNG.
Setelah menjalani rapid tes massal, puluhan napi Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Kerobokan terpapar covid-19. Guna mengantisipasi agar penularan tidak meluas, Lapas terbesar di Bali itu pun seketika "Lockdown" hingga kini.
Hal ini dibenarkan Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Yulius Sahruzah kepada wartawan, Selasa (20/10/2020). Menurutnya Rapid Test massal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi penularan di dalam tahanan.
"Ada beberapa beberapa WBP di Blok B Sanur mengeluh sakit demam. Untuk mengantisipasinya dua minggu lalu kami melakukan rapid test massal," terangnya.
Yulius mengatakan keluhan itu diterima dari dokter lapas. Dimana, Dokter Lapas melapor, bahwa ada sekitar empat atau lima orang warga binaan yang demam dan indikasi demamnya.
"Bahkan ada beberapa orang yang kehilangan indra pengecap," bebernya.
Berdasarkan laporan dokter tersebut pihaknya langsung memgambil tindakan melakukan rapid tes terhadap napi WBP Blok Sanur sekitar 100 orang.
"Setelah rapid test, ada 21 orang yang reaktif. Yang reaktif kami pisahkan. tapi mereka ini sehat tidak ada keluhan sakit," imbuhnya.
Dua minggu setelah itu, kata Yulius, pihaknya kemudian mengambil langkah-langkah dalam hal antisipasi bekerjasama dengan dinas kesehatan Kabupaten Badung untuk melakukan rapid test massal.
"Mulai kemarin dan hari ini dilakukan rapid test massal untuk warga binaan dan seluruh petugas. Jumlah warga binaan per hari ini 1.315 orang. Semuanya di rapid termasuk petugas. kemungkinan selesai rapid test massal itu besok (Rabu)," ujarnya.
Ditegaskannya, pihaknya masih menunggu, jika ada yang reaktif kita rencananya akan dilanjutkan dengan swab tes.
Menyikapi situasi ini kata Yulius, Lapas Kerobokan kembali di "lockdown" hingga situasi dirasa aman. Bahkan "lockdown" dilakukan sejak dua minggu lalu.
"Untuk sementara sejak dua minggu kemarin kami sudah tidak menerima tahanan baru. Lockdown diperpanjang sampai kondisi benar-benar bagus. Kita belum tahu. Walaupun kami meniadakan kunjungan, yang pasti ada petugas yang masuk dan keluar, pengacara yang sidang mendampingi terdakwa yang ditahan di lapas. juga kiriman makanan. itu yang kami tidak tahu (penyebarannya)," pungkasnya mengakhiri.
Reporter: bbn/bgl
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
