search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jembrana Punya Destinasi Wisata Ekowisata Baru di Desa Perancak
Kamis, 17 Desember 2020, 11:55 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Destinasi wisata di Jembrana makin bertambah dengan keberadaan ekowisata Hutan mangrove di Desa Perancak yang diresmikan Rabu (16/12/2020) oleh Bupati Jembrana I Putu Artha. 

Kawasan ekowisata ini dibangun atas kerjasama Pemkab Jembrana bersama Kementerian Kelautan Perikanan, berdiri di atas lahan seluas 10 hektare.

Nantinya pengunjung yang datang, bisa menikmati keindahan hutan mangrove dengan berbagai biotanya dengan menyusuri jalur tracking terbuat dari kayu sepanjang 165 meter. Kawasan sebagai lokasi ekowisata itu telah ditetapkan sebagai kawasan taman pesisir melalui SK Bupati Jembrana nomor 778 tahun 2013.

Sebagai tanda dibukanya objek wisata Tracking Mangrove, Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP yang diwakili Kepala BPSPL Denpasar, Yudarso secara resmi menyerahkan pengelolaannya kepada BUM-desa Perancak yang disaksikan Bupati Jembrana, I Putu Artha dan Perbekel desa Perancak, I Ketut Wijana bertempat di areal ekowisata Mangrove Desa Perancak, Kecamatan Jembrana, Rabu (16/12).

Usai melakukan kunjungan di areal destinasi ekowisata Mangrove mengaku, Artha mengapresiasi pemerintah pusat khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Pasalnya, di tengah ekonomi sulit akibat pandemi Covid-19 destinasi ekowisata Mangrove dapat rampung dikerjakan.

”Tentu kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat khususnya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI telah berhasil merampungkan kawasan Desa Perancak yang sebelumnya hanya ditumbuhi hutan mangrove untuk dijadikan sebagai kawasan wisata yang sangat menarik di Jembrana. Kita berharap keberadaannya bisa dimanfaatkan oleh desa, sebagai pengembangan wisata sekaligus peningkatan pendapatan,” ujarnya.

Sambung Artha, sebagai destinasi ekowisata Mangrove, pihaknya meminta, selain pengelolaannya baik juga kedepan agar terus dilakukan perbaikan-perbaikan. 

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami