search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Depresi, Duda Satu Anak Ceburkan Diri ke Laut dari Kapal Feri
Jumat, 22 Januari 2021, 22:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Lantaran depresi karena ada permasalahan keluarga, Salim (31 tahun) duda cerai dengan satu anak asal Dusun Sinar, Desa Pengembur Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, nekat menceburkan diri ke laut, dari atas kapal feri, penyeberangan Lembar-Padangbai, Kamis (21/1) pukul  15.10 WITA. 

Salim ditemukan dan diselamatkan oleh warga yang sedang memancing, setelah mendengar teriakan meminta tolong. Safi'i (35 tahun, salah satu dari tujuh orang pemancing yang menjadi saksi saat  menolong Salim menuturkan detik-detik korban Salim diselamatkan. 

Saat itu sekitar pukul 17.00 WITA di jalur kapal feri Lembar menuju Padangbai, Bali saksi mendengar suara korban yang meminta tolong. Sehingga saksi beserta rekan-rekannya mencoba mencari sumber suara tersebut.

"Setelah beberapa saat kami melihat tangan yang melambai-lambai di tengah laut. Jaraknya sekitar satu mil dari lokasi kami memancing," tutur saksi Safi'i, warga Dusun Batu Kijuk, Sekotong Barat ini.

M Tarmizi, anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat, yang kebetulan juga ada di perahu rombongan pemancing, mengambil inisiatif menghentikan kegiatan mereka. Dan berusaha mendekat mencari sumber suara orang yang meminta tolong itu. 

"Perkiraan saya orang ini sudah sekitar satu sampai dua jam dia berenang di tengah laut. Karena lalu lintas Lembar-Padangbai itu kan tiap dua jam sekali di jalur itu," ujar anggota dewan ini. 

M Tarmizi akhirnya mendorong rekan-rekannya sesama penghobi memancing untuk menghentikan kegiatan mereka. Pikiran M Tarmizi saat itu, mungkin suara meminta tolong itu adalah teguran untuk mereka agar segera pulang dan menghentikan kegiatan memancing. 

Namun sambil mempersiapkan diri untuk pulang, Tarmizi menanyakan kembali sumber suara meminta tolong. Yang dijawab oleh sebagian besar rekan pemancing, bahwa sumber suara berasal dari arah selatan.

"Walaupun saat itu kami belum melihat, akhirnya kami tentukan arah kami ke selatan," tutur Tarmizi.

Sekitar 10 menit mesin perahu mereka hidupkan, anggota dewan ini meminta kapten perahu untuk berhenti. Sekali lagi  mereka mencoba mendengarkan asal suara meminta tolong. Dan benar, mereka mendengar lagi suara yang sama.

"Itu kayaknya suara terakhir korban berteriak meminta tolong," ucap Tarmizi, yang sepakat dan memastikan, bahwa suara yang mereka dengar itu adalah suara manusia meminta tolong.

Sementara perahu rombongan pemancing ini terus melaju menuju arah selatan mencari asal suara. Di sisi lain Tarmizi  menyarankan rekan-rekannya untuk maju berdiri lebih ke depan perahu untuk melihat.

"Dari kejauhan mereka melihat seperti ada buah kelapa mengambang, tapi ada tangannya, teriak-teriak," ungkap Tarmizi.

Perkiraan Tarmizi, korban ini sekitar 1 sampai dua jam mengapung di tengah laut. Sebelum akhirnya diselamatkan walau dalam kondisi sudah lemas. Penuturan korban setelah berada di atas perahu, bahwa ada semacam keputusasaan dalam dirinya. Karena adanya permasalahan keluarga. Korban Salim diketahui adalah duda cerai sudah dua tahun, dengan satu anak laki-laki. Dia berangkat dari pelabuhan Lembar menuju Bali bersama seorang rekannya. Berangkat sekitar pukul 15.00 WITA, namun sesampainya di tengah sekitar 10 menit perjalanan korban menceburkan dirinya ke tengah laut.

Salim yang dalam kondisi kelelahan karena lama mengambang di tengah laut, akhirnya dibawa ke darat di Dusun Batu Kijuk Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong Kabupaten Lombok Barat. Setelah berkoordinasi dengan anggota SPKT Polsek Sekotong, Salim dirujuk ke Puskesmas Sekotong.  

"Walaupun agenda mancing jadi berantakan, yang pasti kami sudah menolong dan karena rasa kemanusiaan," tandas Tarmizi.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami