search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Viral Pertunjukan Jaran Kepang Dibubarkan Ormas, Warga Diludahi
Rabu, 7 April 2021, 16:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Viral Pertunjukan Jaran Kepang Dibubarkan Ormas, Warga Diludahi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Pertunjukan seni Jaran Kepang di Medan, Sumatera Utara dibubarkan oleh sekelompok orang yang mengaku dari organisasi masyarakat (ormas) Islam.

Bahkan, salah satu anggota ormas yang mengenakan seragam bertuliskan 'Laskar Khusus Umat Islam FUI DPD Medan' itu juga sempat meludahi seorang warga yang menolak pertunjukan tersebut dibubarkan.

Momen pembubaran paksa pertunjukan seni yang dituding musyrik itu viral di media sosial. Video tersebut dibagikan oleh akun YouTube Tsc.

Dalam video itu, tampak sejumlah anggota ormas berseragam warna hitam itu mendatangi kerumunan warga dan langsung membubarkan pertunjukan.

Para anggota ormas itu tampak mengangkat beberapa properti seperti wayang kuda yang digunakan untuk pertunjukan.

"Setan yang kalian puja-puja itu, kesyirikan disebar ke mana-mana. Syirik itu, bubar!" teriak salah seorang anggota seperti dikutip Beritahits.id, Rabu (7/4/2021).

Salah seorang warga tak terima jika ormas tersebut membubarkan pertunjukan seni rakyat itu.

"Itu cuma untuk hiburan, aku warga sini," kata salah seorang warga perempuan.

Namun, aksi protes warga tersebut justru ditanggapi arogan oleh anggota ormas.

Salah seorang anggota ormas langsung mendekati warga itu dan meludahinya.

Sontak sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut ikut bereaksi tak terima diludahi.

Akhirnya kericuhan pun tak dapat dihindari. Warga dan anggota ormas tersebut terlibat adu mulut.

Aksi ormas membubarkan paksa pertunjukan seni hingga meludahi warga itu viral di media sosial.

Banyak warganet mengecam aksi ormas yang dinilai telah berlebihan bahkan meludahi warga.

"Itu adat budaya Indonesia yang diakui di dunia, yang bilang musyrik sesungguhnya dialah yang musyirk sendiri," kata Yuyut Oppojoy.

"Saya sebagai pegiat seni Jaranan Malang Raya sangat emosi lihat video ini!" ungkap Wahyoe Marta. "Tujuan kesenian jaran melestarikan budaya bukan berarti menyembah setan," tutur Riki Irawan.

"Apa wewenang ormas bubarkan kesenian tersebut," ujar Budi Buluk.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami