search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kecelakaan Menewaskan 8 Rombongan Arisan, Polisi Curigai Sopir Mobil Pikap?
Kamis, 27 Mei 2021, 13:50 WITA Follow
image

suara.com/Kecelakaan Menewaskan 8 Rombongan Arisan, Polisi Curigai Sopir Mobil Pikap?

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Petaka rombongan arisan menumpangi mobil pikap (pick up) kecelakaan di Kabupaten Malang mulai ada titik terang. Polisi mencurigai ada unsur human error atau kelalaian manusia hingga berakibat 8 dari 14 orang korban tewas.

"Penyebab kemungkinan sopir dalam keadaan ngantuk. Kecepatan mobil juga tidak terlalu tinggi. Itu berdasarkan saksi-saksi yang di dekat TKP tapi kita dalami lagi," kata Kapolres Malang, AKBP Hendri Umar saat konferensi pers di Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang, Kamis (27/5/2021).

Meski ada dugaan kelalaian manusia, lanjut dia, polisi belum menetapkan tersangka.

"Tapi kami sudah mengarah ke sana (untuk menetapkan tersangka)," sambung dia.

Ia melanjutkan, penetapan tersangka masih membutuhkan kesaksian dari sopir pikap.

Sedangkan si sopir mengalami luka berat dan masih menjalani perawatan di RSSA Kota Malang.

"Masih belum bisa kami mintai keterangan ada luka gores di kepala ada juga luka dalam karena benda tumpul mungkin dari setir dan juga mengalami patah di kaki. Jadi belum kami minta keterangan," jelas AKBP Hendri.

Hendri juga menambahkan, polisi juga akan memeriksa laik jalan dan kondisi dari mobil tersebut dengan berkoordinasi Dishub Kabupaten Malang.

"Dan untuk pikap memang tidak boleh ditumpangi penumpang masih proses pendalaman. Nanti kami akan informasikan ke awak media jika sudah kami lakukan (pendalaman)," kata dia.

Sementara itu, kondisi 14  rombongan arisan keluarga itu ada satu tambahan korban yang meninggal. Maka kini ada 8 korban meninggal akibat kecelakan tragis tersebut.

"Jadi ada tambahan satu anak yang meninggal kemarin. Jadi sekarang delapan yang meninggal," kata dia.

Hendri juga menambahkan, bahwa delapan orang yang meninggal itu rata-rata rombongan yang duduk di bak terbuka mobil pikap.

"Dua orang yang meninggal duduk di depan. Satu anak-anak dan satu ibu," imbuh dia.

Sebagai informasi, kecelakaan laka tunggal itu melibatkan satu pikap L300. Rombongan berisi 14 orang yang berasal dari Desa Ledoksari Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang itu hendak pulang dari arisan di Desa Ranu Pani Kabupaten Lumajang.

Namun dalam perjalanan pulang sekitar pukul 13.30 WIB mobil yang dinaiki mengalami kecelakaan dan menabrak sebuah pohon.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami