Pembacokan di Monang Maning, Pihak Finance Ikut Diproses
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengungkap peritiwa yang melatarbelakangi pembacokan di Monang Maning, sementara dari hasil lidik, kericuhan tersebut bermotif kasus finance antara debitur dan kreditur.
"Ada kemacetan dalam pembayaran angsuran dan kemudian pihak finance mungkin menyuruh oknum oknum tertentu untuk bisa menarik. Ini salah menurut hukum. Termasuk pihak finance akan kita proses," tegas perwira melati tiga di pundak itu, Sabtu 24 Juli 2021.
Mantan Wadireskrimsus Polda Papua Barat itu mengatakan sesuai Undang Undang Fidusia ada ketentuannya, apabila menarik atau ada wan prestasi harus ada putusan pengadilan.
"Tidak boleh main sita-sita. Jadi saya minta ini kejadian yang terakhir. Pihak finance akan kita tindak tegas apabila ada masih kejadian serupa terjadi lagi," pintanya.
Mantan Wakapolres Badung ini kembali menjelaskan bila ada wan prestasi seperti kejadian ini ada tunggakan dari pihak kredit motor dan mobil sebagainya tidak boleh asal main tarik. Ini harus sesuai ketentuan yang berlaku antara lain harus ada keputusan pengadilan.
"Apabila selama itu tidak ada, berarti itu dianggap tindakan kriminal. Dan finance akan kita proses," tegasnya lagi.
Saat ini kata Kombes Jansen, keenam tersangka sudah ditahan dan diperiksa. Dari 6 tersangka tersebut yang salah satunya pelaku utama Wayan S, 5 pelaku datang menyerahkan diri ke kantor Polisi.
"5 tersangka menyerahkan diri. Mereka gentle menyerahkan diri dan mereka kami proses sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.
Seperti diberitakan, keributan pecah di simpang Jalan Subur, Monang maning Denpasar Barat, pada Jumat 23 Juli 2021 sekitar pukul 15.00 WITA. Dua anggota ormas salah satunya korban Gede Budiarsana tewas dibacok gara gara masalah kredit motor.
Keduanya sempat mendatangi kantor Mata Elang yang biasa menarik motor kreditan macet dan terjadilah keributan. Para pelaku dari Mata Elang mengejar kedua korban yang lari ke jalan raya dengan melempar batu dan membawa senjata tajam.
Nahas, pria asal Kubutambahan Buleleng itu dibacok oleh Wayan S dengan parang di bagian kepala dan tangan. Sedangkan adiknya berhasil kabur dengan kendaraan gojek.
Reporter: bbn/tim