search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Luhut: Upacara Keagamaan Agar Dihentikan Sementara
Kamis, 12 Agustus 2021, 22:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/Menko Marves Luhut saat meninjau di Buleleng.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan meminta upacara keagamaan atau adat di Bali agar dihentikan sementara. Hal ini mengingat rata-rata kasus harian positif covid-19 di Bali di atas 1.000 yang berpotensi menjadi klaster baru.    

"Saya pikir, ini diperbaiki dia akan bagus," celetuknya saat mengunjungi Bali untuk meninjau pelaksanaan isolasi terpusat dan vaksinasi, pada Kamis (12/8). 

Ia berkunjung ke Kabupaten Buleleng, Badung dan Kota Denpasar. Dari hasil pengamatan tersebut, dia menilai Bali belum menunjukkan kekebalan kelompok meski capaian vaksinasi relatif tinggi. 

Menurutnya kondisi itu disebabkan penanganan pandemi yang belum optimal, yakni terkait vaksinasi dan layanan isolasi terpusat. 

"Kuncinya untuk Bali itu cuma satu. Kalau vaksinasi sudah sangat baik, kedua itu masalah isoter. Jadi supaya sebanyak-banyaknya yang kena itu masuk di isoter. Karena isoter Buleleng itu, sekian ratus yang sudah keluar, ngga ada satupun yang meninggal," ujarnya yang diwawancarai saat meninjau vaksinasi di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Denpasar. 

Hal lain yang perlu dibenahi Bali, yakni tracing dan testing. Menurutnya tracing dan testing di Bali tergolong kurang. Dengan capaian vaksinasi di Bali yang mencapai 90 persen, dia menilai pengendalian virus di Bali mestinya sudah baik. Dia telah menyampaikan kondisi tersebut dan berikut usulan agar segera dilakukan perbaikan. 

"Kami sudah lihat, isoter jadi kunci. Jadi mengurangi yang klaster keluarga," ungkapnya. 

Menurutnya layanan isolasi terpusat yang digelar pemerintah telah memiliki standar yang layak. Obat, oksigen, dokter dan tempat olahraga telah disediakan di tempat isolasi terpusat. 

Terkait evaluasi penanganan Covid-19 di Bali, dia memberi waktu seminggu kepada pemerintah daerah. Menurutnya penanganan pandemi disebutnya juga memberi pengaruh kepada minat wisatawan berkunjung ke Bali. 

"Dimana-mana juga kalau sudah 90 persen divaksin, mestinya relatif stabil, tidak bilang habis Covid-19 nya, tapi tingkat kematian menurun, infeksi menurun, itu akan kelihatan. Jadi Bali ini belum kelihatan," tegasnya. 

"Satu minggu ke depan harus ada perbaikan. Kalau tempat lain bisa, kok di sini tidak bisa, berarti temen-temen di Bali ini tidak mengurus kepercayaan orang luar datang ke Bali," pungkasnya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami