search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tukul Arwana Masih Sulit Bicara
Rabu, 12 Januari 2022, 09:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Tukul Arwana Masih Sulit Bicara

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tukul Arwana masih dalam proses pemulihan usai operasi pendarahan otak. Meski kemampuan menggerakan tubuhnya berangsur pulih, Tukul masih sulit berbicara.

"Untuk komunikasi memang belum optimal," kata Rizki Kimon selaku perwakilan keluarga di kawasan Cipete, Jakarta, Selasa (11/1/2022).

Lebih lanjut, Kimon menerangkan bahwa Tukul Arwana hingga saat ini masih mengandalkan gestur tubuh dalam berkomunikasi.

"Masih sama. Kalau oke, ngangguk. Tapi setidaknya pemahaman beliau membaik," katanya.

Guna mengembalikan kemampuan berbicara Tukul Arwana, keluarga sudah menyiapkan rencana pengobatan.

"Mungkin nanti ditunjang dengan fisoterapi wicara. Insya Allah Mas Tukul akan lekas membaik dan bisa bicara," ujar Kimon.

Tukul Arwana mengalami pendarahan di otak pada 22 September 2021. Sang presenter langsung dilarikan ke rumah sakit di hari yang sama untuk tindakan medis.

Belakangan, beredar potongan rekaman di media sosial yang menunjukkan kondisi Tukul Arwana di tengah proses pemulihan usai operasi. Dalam tayangan, tampak sosok 58 tahun yang tak lagi enerjik seperti biasa.

Namun oleh Rizki Kimon, dipastikan bahwa gambaran kondisi Tukul yang tersebar luas di media sosial tidak seperti bayangan orang-orang. Pemilik nama asli H. Riyanto itu disebut sudah berangsur pulih lewat pengobatan terapi.

"Alhamdulillah, Puji Tuhan, aman sih. Nggak ada masalah juga di bagian otak beliau," kata Kimon.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami