search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
54 Pekerja Migran Ilegal Asal NTB Dipulangkan
Jumat, 14 Januari 2022, 12:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/54 Pekerja Migran Ilegal Asal NTB Dipulangkan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Sebanyak 54 calon PMI unprosedural asal Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), dipulangkan dan tiba di Bandara Lombok, Rabu (12/1). 

Para Calon PMI yang dipulangkan ini adalah hasil pencegahan oleh Satgas Perlindungan PMI Kemenaker RI, pada sebuah operasi Sidak di salah satu penampungan CPMI Ilegal di Bekasi Jabar pada 21 Desember tahun lalu. Mereka rencananya akan diberangkatkan ke negara-negara di kawasan Timur Tengah, dijanjikan sebagai pembantu rumah tangga atau PRT. 

Koordinator Satgas Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PPMI) Kementerian Ketenagakerjaan RI, Ridho Amrullah menyerahkan pemulangan 54 calon PMI unprosedural asal Provinsi Nusa Tenggara Barat kepada Kadisnakertrans Provinsi NTB dan Kadis Nakertrans Kabupaten/Kota asal masing-masing CPMI, di Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) NTB, Rabu (12/1). 

Untuk informasi, sejak  tahun 2015 penempatan PRT di kawasan Timur sudah ditutup. Sehingga diduga para CPMI ini merupakan korban TPPO dari tekong atau sponsor illegal.

Para calon PMI ini dijemput di Bandara International Zainudin Abdul Madjid (BIZAM) menggunkan dua bus Damri. Kemudian diarahkan di LTSA NTB untuk diberikan pembinaan sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Diinformasikan, dari 54 calon PMI tersebut, diantaranya terdapat 50 calon PMI perempuan dan empat lainnya berjenis kelamin laki-laki.

Dari total 54 calon PMI tersebut, PMI unprosedural terbanyak berasal di Lombok Tengah berjumlah 33 orang, Lombok Timur 12 orang, Lombok Utara 6 orang, dan Kota Mataram 1 orang.

Rencananya, 50 calon PMI perempuan itu akan berangkat ke Timur Tengah untuk mengadu nasib ke Arab Saudi, Qatar, dan Abu Dhabi. Sedangkan 4 PMI laki-laki akan tujuannya ke Australia.

Namun rencana mereka kandas di tengah jalan. Sebab, keberadaan calon PMI tersebut diketahui dan dicegah oleh Satgas PMI Kementerian Ketenagakerjaan di Jakarta berdasarkan informasi dan laporan berbagai pihak.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, saat memberikan pembinaan di depan 54 calon PMI unprosedural menegaskan kejadian ini tidak boleh terulang kembali.

Berikutnya Kadis Gede Aryadi juga meminta kepada dinas terkait di seluruh kabupaten/kota di Pulau Lombok untuk serius mengawasi tindakan-tindakan menyimpang seperti ini.

"Meski saat ini adik -adik kita yang nyaris menjadi korban TPPO ini sudah berhasil dipulangkan, saya minta tetap diawasi, dibimbing dan didampingi dengan baik oleh pemerintah kabupaten/kota, desa dan dusun serta tokoh agama masyarakat, sebab potensi teror atau ditakut-takuti oleh para calo dan sponsor liar masih ada," tegasnya.

Usai mendapatkan pembinaan, seluruh calon PMI unprosedural itu diantar kembali dengan bus di kampung halaman masing- masing.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami