search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pilu, Ibu Hamil Niat Jual Ginjal Untuk Bayar Hutang
Sabtu, 22 Januari 2022, 11:25 WITA Follow
image

bbn/cnnindonesia.com/Pilu, Ibu Hamil Niat Jual Ginjal Untuk Bayar Hutang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Kehidupan yang baik-baik saja mungkin suatu anugerah bagi beberapa orang. Kadang keadaan ekonomi yang menghimpit membuat beberapa orang ada dalam kondisi berat.

Seperti seorang ibu di Depok, Jawa Barat. Nasib pilu dialami wanita ini bernama Melvi Monita. Ibu dua anak yang tengah hamil 7 bulan ini berniat jual ginjal untuk melunasi utangnya.

Perempuan berusia 23 tahun ini mengaku sudah tak tahan menghadapi 'teror' dari penagih utang yang silih berganti mendatangi rumahnya.

"Makanya saya berniat jual ginjal daripada saya tertekan. Ada yang marah-marah, ada yang baik. Kasihan ke anak juga," beber Melvi sambil menangis, Jumat (21/1/2022).

Setiap penagih utang datang, Melvi hanya bisa bilang, "belum ada uang". Bahkan, Dia mengaku telah membuat surat perjanjian dengan para penagih utang. Melvi berjanji akan langsung membayar hutang begitu ginjalnya laku terjual.

"Saya bilang, 'Saya belum ada (uang), saya lagi berusaha jual ginjal. Kalau emang ada yang mau langsung hubungin saya'," ungkapnya.

Melvi menyebut, jumlah utangnya hampir mencapai Rp 1 miliar. Utangnya membengkak setelah bisnisnya rugi besar. Dia berbisnis jual beli minyak goreng sejak sekitar 5 bulan lalu.

Awalnya, bisnis berjalan lancar karena harga minyak sedang murah. Lalu harga merangkak naik dan tiba-tiba anjlok 3 bulan lalu.

"Terus pas 3 bulan ini drop gitu, jadi stok banyak, enggak ada yang beli. Mau enggak mau saya harus jual rugi," jelas Melvi.

Dia menggambarkan, setiap pembelian 2.200 karton minyak perlu modal Rp 400 juta. Lalu dijual, rugi Rp 200 juta.

"Saya pinjam ke sana-sini buat menutupi kerugian ini. Terus saya pinjam lagi buat mengganti yang saya pinjam. Jadi gali lobang tutup lobang," terangnya.

Sebetulnya, Melvi masih memiliki suami yang bekerja. Hanya saja, gaji suaminya pun tidak cukup untuk melinasi utang-utangnya.

"Karyawan biasa. Gajinya kecil, cukup buat bayar kontrakan, cicilan motor, susu anak, sama pampers," pungkasnya.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami