search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Modus Jual Minyak Goreng Murah, Perempuan Tipu Korban Rp1 M
Rabu, 20 April 2022, 22:20 WITA Follow
image

beritabali/ist/Modus Jual Minyak Goreng Murah, Perempuan Tipu Korban Rp1 M.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Puluhan warga pengelola usaha kecil di Lombok, menjadi korban penipuan jual beli minyak goreng (migor) murah dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp1 miliar. 

Aksi penipuan ini diduga dilakukan oleh seorang perempuan berinisial SP (22 tahun) warga Lingkungan Dasan Sari Kelurahan Kebun Sari Ampenan, Kota Mataram melakukan penipuan terhadap puluhan warga pengelola usaha kecil di Lombok. 

Modusnya, dengan membuka orderan pembelian minyak goreng murah melalui media sosial. Pelaku yang pernah terlibat kasus jual beli masker murah ini, untuk penipuan migor murah kali ini total kerugian para korban mencapai Rp1 miliar. 

Lia salah satu korbannya, saat ditemui wartawan pada Rabu (20/4) mengungkapkan jumlah korban yang terdaftar dalam pemesanan itu mencapai lebih dari 40 orang. 

Dirinya bersama beberapa korban lain, sebelumnya sudah menempuh itikad baik menemui pelaku, agar uang modal pemesanan dikembalikan jika memang minyak goreng yang dimaksud tidak ada.

"Saya sudah menempuh itikad baik untuk mengunjungi pelaku ke rumahnya. Saya berharap ada ganti rugi meski bukan cuma materi tetapi barang berharga. Tapi dia jawab santai saja, tidak ada minyak gorengnya. Sudah tidak ada uang, dan tidak ada barang berharga yang bisa diberikan untuk mengganti," ujarnya.

Ia juga membeberkan modus penipuan yang dilakukan pelaku, terus berulang setiap pekannya. Pelaku berhasil meyakinkan setiap korbannya dengan menunjukkan foto stock minyak goreng kemasan yang jumlahnya mencapai ribuan dus siap distribusi untuk setiap pekan. 

Orderan dibuka melalui media sosial dengan harga harga yang ditawarkan saat itu Rp245 ribu. Setiap calon pembeli diminta untuk mengkonfirmasi pemesanannya dan harus mentransfer uang pembayaran terlebih dahulu.

"Kami yang berminat di persilakan untuk melakukan pemesanan sejumlah yang di inginkan dari stock yang tersedia. Dan diminta untuk mentransfer uangnya langsung. Boleh dibayar tanda jadi dulu atau langsung membayar tunai," ungkap Lia.

Dalam setiap orderan dibuka, pelaku menekankan untuk mengutamakan pengiriman barang bagi pemesan yang telah membayar penuh. Alhasil tidak sedikit dari para korban akhirnya membayar dengan jumlah nominal yang tidak sedikit, dikarenakan pesanan yang cukup banyak. 

Lia mengatakan, distribusi barang memang pernah dilakukan pada orderan pertama, namun tidak cukup untuk memenuhi permintaan dari seluruh pemesan yang terus datang setiap orderan dibuka setiap pekannya.

"Yang membayar full diutamakan jadi kalau mau cepat dapat membayar full akan diutamakan, bahasanya dia (SP) membuka orderan," ucap Lia. 

Tetapi setelah minggu depannya belum juga ada barangnya. Malah  SP buka orderan lagi dengan merek berbeda. Untuk orderan berikutnya ini ada juga yang memesan dengan mentransfer dana tunai dan juga ada yang membayar tanda jadi dulu.

SP mengatakan hal serupa lagi, untuk mendahulukan pemesanan minyak goreng bagi yang telah membayar penuh. 

Atas aksi pelaku ini, Lia mengaku mengalami kerugian belasan juta rupiah. Belum lagi dengan kelompok pemesan lain yang dihimpunnya dengan nominal yang beragam, dan bahkan mencapai lebih dari Rp122 juta.

"Mereka yang menjadi korban ini adalah pemesan yang dari awal bulan April, tidak mendapatkan barang. Jumlahnya itu sekitar 45 orang. Jika dihitung total pemesanannya keseluruhan setiap minggunya bisa mencapai Rp1 miliar lebih," ucapnya.

Lia adalah satu dari sekian banyak korban penipuan jual beli minyak goreng murah yang dilakukan oleh SP. Kini mereka masih mengharap itikad baik dari pelaku untuk melakukan pengembalian uang pembelian minyak goreng sebelum membuat laporan polisi atas delik aduan penipuan dan penggelapan uang.

"Kami memesan minyak goreng untuk dijual kembali tapi ditipu. Setelah kami beramai - ramai kunjungi pelaku, katanya keputusan dikembalikan atau tidak uang korban itu pada hari Kamis (21/4). Jika tidak kami akan membuat laporan polisi. Agar pelaku ditangkap dan diproses hukum untuk memberi efek jera juga tidak ada korban lain yang tertipu lagi," pungkasnya.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami