search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ibu Gigit Anaknya Usia 4 Bulan Hingga Tewas
Rabu, 29 Juni 2022, 21:55 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ibu Gigit Anaknya Usia 4 Bulan Hingga Tewas.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Seorang ibu berinisial NR (25 tahun) di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, menganiaya anaknya yang baru berusia 4 bulan hingga tewas. 

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (28/6) sekitar pukul 15.00 WITA. NR diduga menganiaya anaknya dengan cara menggigit, hingga didapati luka memar di bagian hidung, pipi kanan dan kiri serta bagian tangan kiri. 

Kapolsek Bolo, AKP Hanafi, membenarkan adanya aksi penganiayaan oleh seorang ibu terhadap anak bayinya tersebut.

Saat ini, pelaku sudah dilimpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor (Polres) Bima untuk proses hukum lebih lanjut. 

Sementara anaknya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bima untuk menjalani visum.

“Benar dan kasusnya telah kami limpahkan ke Polres, ibunya juga kami serahkan ke Unit PPA,” ungkap Hanafi, Rabu (29/6).

Hanafi belum bisa memberikan keterangan secara detail terkait kronologi penganiayaan yang menewaskan anak berusia 4 bulan itu. 
Alasannya, kasus tersebut telah ditangani sepenuhnya oleh Unit PPA Satreskrim Polres Bima.

Sementara itu, Nurdin, paman korban, mengaku sangat terkejut saat melihat warga ramai di halaman rumah pelaku.

“Setelah masuk dalam rumah, untuk memastikan apa yang diceritakan warga, ternyata memang benar bocah itu sudah tewas digigit oleh ibunya,” kata Nurdin.

Dia mengungkapkan, beberapa hari terakhir ini NR memang sering cekcok dengan warga sekitar. NR ditegur karena memukul anaknya.

Pemukulan itu sempat mendapat teguran darinya, namun saat itu NR berontak. Anehnya, usai memukul anaknya dan berontak, pelaku datang ke rumah Nurdin seperti tak ada masalah apa-apa.

“Kita menduga NR alami gangguan jiwa, karena setelah memukul anaknya dia datang ke rumah saya seakan tidak ada masalah,” ujarnya.

Nurdin menambahkan, dugaan itu semakin kuat karena sebelumnya NR sempat mengejarnya dengan senjata tajam, bahkan sampai mengancam akan membakar rumahnya. 

Saat warga ramai ke rumah pelaku melihat apa yang terjadi, ayah dari bayi 4 bulan yang digigit ibunya sendiri hingga tewas, menangis meratapi jasad anaknya.

Pria bernama Fikram tersebut, terlihat histeris di samping jasad anaknya. Reaksi ayah korban ini, disampaikan Ketua BPD Rasabou Syarifuddin, dikutip TribunLombok.

Namun Syarifuddin, tidak bisa memastikan, apakah saat kejadian ayah bayi tersebut berada di rumah saat penganiayaan terjadi atau tidak.

"Kami tidak tahu juga, saat kejadian ada bapaknya atau tidak. Yang pasti, saat kami masuk rumah ada bapaknya dan menangis," katanya.

Syarifuddin juga mengaku, sempat menanyai ibu kandung korban, kenapa mengigit anak sendiri hingga meninggal.

Tapi ungkap Syarifuddin, ibu bayi tersebut mengaku tidak tahu sembari menggendong anaknya yang lain.

Karena tidak ingin jadi sasaran amuk massa, ia dan beberapa warga lain langsung mengamankan ibu korban ke Polres Bima. Sedangkan jasad bayi, dibawa ke PKM Bolo untuk diotopsi.

Ditanya lebih detail soal kondisi ibu korban, termasuk rumahtangga keluarga kecil tersebut, Syarifuddin mengaku tidak tahu banyak.

Pasalnya ia tinggal agak jauh dari rumah korban, sedangkan saat kejadian kebetulan sedang duduk bersama warga lain di dekat tempat kejadian.

Dengan bergegas, Syafruddin mendatangi rumah korban (TKP) dan sesampainya mendapati korban yang telah dibaringkan di atas tikar ditutupi dengan kain batik dalam keadaan sudah tidak bernyawa.

Sementara itu, di samping jasad korban, ayah kandungnya terlihat menangis memandangi bayi yang sudah terbujur kaku tersebut.

Sementara terduga pelaku, ibu kandungnya sedang berdiri di depan pintu kamar, sambil menggendong putra sulungnya yang berumur dua tahun.

Tak lama setelah itu anggota Polsek Bolo tiba di TKP dan menyarankan untuk mengevakuasi korban, sekaligus membawa ke PKM Bolo dengan menggunakan sepeda motor.

"Saya sempat tanya, apakah evakuasi boleh dilakukan. Karena ada perintah pihak polisi, selanjutnya saya angkat sekaligus membawa mayat tersebut dibonceng oleh polisi menggunakan sepeda motor menuju PKM Bolo," pungkasnya.

Kanit PPA Satreskrim Polres Bima, Ipda Ruslan Agus saat dikonfirmasi, Rabu (29/6) menyebutkan, sudah beberapa orang saksi dimintai keterangan untuk membuat terang kasus penganiayaan ini, termasuk suami dari NR.

Sementara untuk memastikan kondisi kejiwaan NR, penyidik berencana melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Seperti, tim medis dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Mataram.

"Kalaupun itu dilakukan akan kita koordinasikan lebih lanjut dengan pihak terkait," ujar Ruslan.

Dia menegaskan, penyidik belum menetapkan NR sebagai tersangka atas dugaan membunuh anak kandungnya. 

Penyidik masih melengkapi berkas perkara dengan meminta keterangan saksi dan olah TKP, termasuk menunggu hasil visum dari rumah sakit.

Dokter jaga PKM Bolo, dr. Heny Kustanti Nurwaidah, menyatakan jika bayi 4 bulan tersebut sudah meninggal dunia sebelum di bawa ke PKM Bolo.

Sementara luka dialami korban, terdapat luka memar pada bagian hidung, pipi kanan dan kiri, hingga pada bagian tangan kiri.

"Bayi tersebut meninggal di TKP," ungkapnya.

Ia melanjutkan, korban dilanjut visum di RSUD Kota Bima karena di PKM Bolo hanya pemeriksaan awal saja.

Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Masdidin yang dikonfirmasi Rabu (29/6) menduga, terduga pelaku inisial NR mengalami depresi.

Berdasarkan keterangan awal dari para saksi, disebutkan terduga pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Diperkuat informasi dari keluarganya, terduga pelaku sering kerasukan.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami