Ciptakan Sikap Kritis Anak Muda Tabanan Lewat Penayangan Film
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Hal yang baru bagi Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) untuk merayakan hari jadinya dengan screening film.
Screening film atau penayangan film sengaja dipilih untuk mengajak generasi muda menonton tayangan sekaligus berdiskusi dari apa yang mereka amati.
“Kami ingin menumbuhkan sikap kritis serta empati khususnya bagi anak muda di Tabanan,” kata Ketua DPD KNPI Tabanan I Made Dwi Agung Sastrawan Minggu, (24/7).
Acara Screening film digelar di Gedung Kesenian I Ketut Maria pada Sabtu, (23/7) malam. Acara ini menampilkan enam film dokumenter yang dibuat oleh sineas asal Bali.
Film yang ditampilkan yakni, Air Untuk Wasa dan Pengen HP yang disutradari oleh I Made Suarbawa, Pekak Kukuruyuk dan Sudah Tahu Kenapa Korupsi disutradari oleh Agung Yudha, Sama-sama Bersama oleh Gusti Aryadi, dan Besok Saya Tidak Masuk Sekolah oleh Oka Sudarsana.
“Di Tabanan, nonton film dan berdiskusi menjadi hal yang baru. KNPI ingin memberikan perspektif yang berbeda,” ujar Agung Sastrawan.
Salah satu pembicara pada sesi diskusi film HUT KNPI, Anak Agung Ngurah Bagus Kusuma Yudha atau Agung Yudha memberikan apresiasi kegiatan nonton bareng dari KNPI Tabanan. Ia juga berharap, iklim menonton film dan berdiskusi semakin terbentuk di Tabanan.
“Semoga nantinya makin sering ada kegiatan seperti ini,” ujarnya.
Ia juga berharap, dengan adanya dukungan dari berbaga pihak minta masyarakat untuk melihat film documenter yang dibuat oleh sineas lokal semakin bertambah. Selain itu, pria berkacamata yang juga seorang dosen ini menyampikan film bisa menjadi sarana untuk pengenalan kebudayaan.
“Lewat film orang di Aceh bisa lihat budaya Papua misalkan. Selain itu, jaringan film dokumenter juga luas dan saling membantu,” ujarnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tabanan I Wayan Sarba yang mewakili bupati Tabanan berharap, kegiatan kreatif pemuda di Tabanan bisa terus ditumbuhkan sehingga bisa berkembang dan memberikan dampak pada pembangunan Sumber Daya Manusia.
“Dengan kegiatan positif, anak muda bisa terhindar dari hal yang aneh-aneh lah,” ujarnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tab