search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dokter Ungkap Hubungan antara Begadang dengan Risiko Stroke
Senin, 1 Agustus 2022, 21:34 WITA Follow
image

bbn/halodoc.com/Dokter Ungkap Hubungan antara Begadang dengan Risiko Stroke

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Tidur merupakan salah satu aktivitas penting. Bukan hanya untuk menjaga kebugaran, kualitas tidur juga dapat memengaruhi kesehatan.

Sel-sel dalam tubuh melakukan regenerasi saat tidur. Itu sebabnya, istirahat yang cukup jadi salah satu faktor dalam menjaga kesehatan.

Tetapi apabila terlalu sering begadang, bukan hanya sel tubuh kekurangan waktu untuk memperbaiki diri sendiri, tapi juga berisiko tingkatkan penyakit seperti stroke.

Dokter Spesialis Saraf - dr. Winda Kusumadewi menjelaskan bahwa kebiasaan begadang secara tidak langsung bisa menyebabkan seseorang alami stroke.

"Secara tidak langsung begadang atau kurang istirahat bisa menyebabkan stroke. Berdasarkan beberapa penelitian yang ada, begadang dan kurang istirahat memang meningkatkan faktor risiko stroke," katanya dalam siaran radio kesehatan Kementerian Kesehatan, Senin (1/7/2022).

Risiko stroke itu bisa terjadi karena adanya penyakit hipertensi, diabetes, hingga kolesterol tinggi yang menjadi dampak akibat kebiasaan begadang.

"Karena orang kurang istirahat bisa jadi konsumsi makan sehat tidak teratur sehingga menimbulkan diabetes atau kolesterol. Jadi memang tidak secara langsung orang yang sering begadang bisa stroke, tapi juga bisa karena ada faktor risiko lain," jelasnya.

Dokter Winda mengingatkan bahwa stroke biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tanpa disadari pengidapnya. Oleh sebab itu, penting untuk mengenali gejala stroke agar bisa cepat mendapatkan penanganan medis.

Menurut dokter Winda, semakin cepat pasien stroke tertangani, maka potensi kerusakan pembuluh darah juga belum semakin parah. Sehingga potensi kesembuhan pun akan semakin besar.

Beberapa gejala stroke yang bisa dikenali seperti, senyum tidak simetris, ada gangguan gerak separuh sisi tubuh, bicara pelo, tiba-tiba rabun, kemudian bisa adanya sakit kepala yang berat secara mendadak dan bisa juga disertai vertigo.

Selain itu, berpotensi pula timbulkan gangguan ingatan secara tiba-tiba.

"Kalau ada gejala seperti itu langsung aja dibawa ke rumah sakit, karena kita ada namanya golden period penanganan," ujarnya.

Agar hal itu tidak terjadi, dokter Winda mengingatkan bahwa istirahat cukup sangat penting.

Selain itu, perlu juga diimbangi dengan pola hidup sehat, seperti olahraga rutin minimal 30 menit per hari, menjaga asupan makan agar tidak terlalu tinggi gula, garam, dan lemak.

Lakukan cek kesehatan beberapa bulan sekali juga perlu dilakukan untuk memastikan kadar gula darah, tekanan darah, maupun kolesterol masih pada batas aman.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami