search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
China Jual Massal Obat Covid-19 Lokal Rp659 Ribu Per Botol
Selasa, 9 Agustus 2022, 05:20 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/China Jual Massal Obat Covid-19 Lokal Rp659 Ribu Per Botol

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

China mulai menjajakan secara massal obat Covid-19 buatan lokal dengan harga jual 300 yuan atau sekitar Rp659 ribu per botol yang berisi 35 tablet. Obat anti-virus corona itu bernama Azvudine yang diproduksi oleh Genuine Biotech Ltd, perusahaan farmasi yang berkantor pusat di Provinsi Henan. 

Pada Senin (8/8), media lokal melaporkan Azvudine dibanderol seharga kurang dari 1.000 yuan per botol agar mudah dijangkau dan dibeli oleh warga China. Azvudine bukan obat anti-Covid-19 perdana yang mendapat persetujuan otoritas China.

China sebelumnya memberikan persetujuan penggunaan obat Covid-19 massal pada Paxlovid, pil anti-Covid-19 buatan Pfizer, dan terapi antibodi buatan dalam negeri BRII-196/BRII-198.

Beberapa obat Covid-19 tersebut menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat China karena harga jualnya yang sangat mahal dan tidak terjangkau.

Paxlovid dijual seharga 2.400 yuan (Rp5,2 juta) per paket, sedangkan BRII-196/BRII-198 biayanya 10.000 yuan (Rp21,9 juta) per terapi.

Sementara itu, Genuine Biotech kini dikabarkan mampu memproduksi 6,8 miliar butir pil Azvudine per tahun yang diperkirakan mencukupi kebutuhan perawatan 200 juta pasien.

Selain Azvudine, saat ini, ada lebih dari 10 jenis obat anti-Covid-19 yang masih dikembangkan di China dan sedang dalam tahap riset.

Di antara obat-obatan tersebut ada VV116 yang merupakan kandidat nukleosida anti-SARS-CoV-2 oral yang dikembangkan Shanghai Institute of Materia Medica bersama Wuhan Institute of Virolog Wuhan. 

VV116 telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Kementerian Kesehatan Uzbekistan pada Desember 2021.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami