search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Erdogan Buka-Bukaan Putin Ingin Akhiri Perang
Rabu, 21 September 2022, 14:07 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Erdogan Buka-Bukaan Putin Ingin Akhiri Perang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membeberkan keinginan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait kondisi di Ukraina saat ini. Hal ini disampaikannya setelah mengadakan pertemuan dengannya di Uzberkistan.

Dalam sebuah wawancara dengan PBS NewsHour, Senin (19/9/2022), Erdogan mengatakan bahwa Putin benar-benar ingin mengakhiri perang di Ukraina. Diketahui, pemimpin Rusia itu pernah mengatakan bahwa Kyiv yang justru tidak ingin berdamai segera.

"Saya mengadakan pertemuan menyeluruh dengan Putin di Uzbekistan. Saya sadar bahwa mereka ingin menyelesaikan perang ini segera. Situasi ini sangatlah berat," ujarnya dalam wawancara itu dikutip TRT World.

Erdogan menekankan bahwa pihaknya telah berpesan pada Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bahwa "tidak ada pemenang dalam perang yang berakhir dengan kematian manusia."

"Turki telah mengikuti kebijakan yang seimbang antara Rusia dan Ukraina sejak konflik dimulai pada Februari dan lebih suka mendengarkan dari kedua belah pihak."

Meski menjadi anggota NATO, Turki telah mencoba untuk tetap netral dalam perang tersebut. Ankara memasok drone tempur ke Kyiv, tetapi juga menghindari sanksi yang dipimpin Barat terhadap Moskow.

Selain itu, Turki juga berulang kali mencoba mempertemukan Putin dan Zelensky di negaranya untuk pembicaraan gencatan senjata.

Sementara itu, eskalasi perang antara Ukraina dan Rusia masih terus berlangsung. Meski Moskow dikabarkan telah menderita beberapa kekalahan, Kremlin sedang merencanakan untuk mengadakan referendum di wilayah yang didudukinya.

Erdogan juga mengungkapkan Rusia dan Ukraina telah sepakat untuk melakukan pertukaran 200 tahanan perang.

Erdogan tidak memberikan rincian lengkap tentang pertukaran terbesar sejak perang dimulai 7 bulan lalu itu, dan hanya menyebut orang-orang yang dipertukarkan sebagai "sandera" serta tidak mengatakan berapa banyak dari masing-masing pihak.

"Dua ratus sandera akan dipertukarkan berdasarkan kesepakatan antara para pihak. Saya pikir langkah signifikan akan diambil ke depan," kata Erdogan, dikutip AFP.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami