search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
7 Saksi Diperiksa Terkait Ledakan di Asrama Polisi
Senin, 26 September 2022, 16:47 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/7 Saksi Diperiksa Terkait Ledakan di Asrama Polisi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Polda Jawa Tengah (Jateng) memeriksa tujuh orang saksi terkait insiden ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Grogol Indah, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Minggu (25/9) malam.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan ketujuh orang yang diperiksa tersebut diantaranya merupakan pengirim dan penerima paket bubuk mercon, serta anggota sat intelkam Polresta Surakarta.

Diketahui, Polda Jateng mengatakan ledakan yang terjadi di Asrama Polisi Sukoharjo itu berasal dari paket bubuk mercon yang dipesan dari sebuah CV di Indramayu, Jawa Barat, untuk mengusir tikus di Klaten, Jawa Tengah, pada April 2021 lalu.

"Dari pihak penerima membenarkan pernah memesan paket sebanyak dua kali. Sedangkan dari anggota satintelkam Polresta Surakarta membenarkan telah melakukan operasi pengamanan barang bukti," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (26/9).

Lutfhi memastikan apabila ledakan yang terjadi tersebut tidak terkait dengan aksi terorisme apapun. Ia menyebut paket bahan petasan yang menyebabkan ledakan juga sudah diurai oleh tim Penjinak Bom Gegana.

Sementara itu, kata dia, sejumlah sampel penyebab insiden ledakan juga telah disimpan sebagai barang bukti.

"Paket yang diamankan anggota kemudian diurai tim Jibom, kemudian kita dapati ada uceng, sumbu petasan," tuturnya.

"Barang bukti petasan yang kita sisihkan ada enam kantong. Dua kantong sisihkan untuk barang bukti, yang empat kita disposal tadi malam," imbuhnya.

Lebih lanjut, ia mengaku pihaknya masih mendalami ihwal perpindahan paket hasil razia tersebut hingga akhirnya meledak di Asrama Polisi Sukoharjo. Luthfi mengatakan pihaknya masih terus mengusut kejadian tersebut untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas.

Kendati demikian, dirinya tak menampik adanya kemungkinan paket hasil razia tersebut dibawa pulang oleh Bripka Dirgantara Pradipta ke rumahnya.

"Apakah itu ada unsur lalainya apakah anggota salah prosedur dan sebagainya setelah anggota dilakukan pemeriksaan, karena yang bersangkutan masih sakit," pungkasnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami