search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jimbafest Kembali Digelar, Usung Kolaborasi Bangun Kota Inklusif
Sabtu, 1 Oktober 2022, 17:03 WITA Follow
image

beritabali/ist/Jimbafest Kembali Digelar, Usung Kolaborasi Bangun Kota Inklusif.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Setelah 2 tahun vakum karena pandemi, Yayasan Jimbaran Hijau kembali menggelar Jimbaran Festival (Jimbafest) di Jimbaran Hub mulai Sabtu, 1 Oktober hingga Minggu, 2 Oktober 2022. 

Kali ini, Jimbafest 2022 mengusung tema 'The First Inclusive City Festival' yang bertujuan untuk mengelaborasikan pemikiran dan ide sejumlah komunitas untuk berdiskusi dalam talkshow dan membangun sebuah rancangan atau prototipe kota yang inklusif bagi Bali dan provinsi lainnya.

CEO Jimbaran Hijau, Putu Agung Prianta didampingi Deddy Kurniawan Halim, selaku Ketua Yayasan Jimbaran Hijau, mengatakan diadakannya acara ini dimaksudkan untuk mengumpulkan masyarakat dan bersama-sama membangun komunitas dan terhubung dengan berkolaborasi membahas tema kota inklusif. 

Yang dimaksud inklusif, menurutnya, berasal dari kata 'include' (termasuk-red) dimana semua pemangku kepentingan yang ada di Jimbaran bisa masuk untuk berkontribusi, membangun, menghubungkan semua komunitas sehingga kolaborasi terjadi.  

"Termasuk mereka yang berkebutuhan khusus seperti anak-anak di SLB Jimbaran dilibatkan dalam kegiatan ini, sehingga mereka bisa berkontribusi bisa berinteraksi dengan kita yang normal. Dan berbagai aspek pembahasan ada green talks, smart city, dan lainnya. Intinya adalah membangun komunitas, mengkonek komunitas sehingga kolaborasi terjadi," sebutnya.

Selama ini, kata dia, banyak pemikiran dan ide-ide yang terpisah-pisah dari beberapa komunitas yang mengakibatkan pada kebijakan yang tidak utuh. Diharapkan dari kolaborasi pemikiran ini akan lahir pemikiran yang menyeluruh (inklusif) dari seluruh komunitas dan pemangku kepentingan dan lahir prototipe yang dimulai dari Jimbaran dan meluas menjadi pemikiran dari Bali ke seluruh provinsi. 

"Semoga acara ini bermanfaat mempersatukan semua komunitas atau merajut komunitas untuk berkolaborasi untuk menciptakan, menjaga Bali yang lebih baik dan membuat inclusive city dari Bali ini menjadi prototipe bagi provinsi lainnya," ungkapnya.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kadinsos P3A) Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra mewakili Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengapreasiasi kegiatan yang diinisiasi Jimbaran Hijau untuk membangun kota inklusif. Ia mengharapkan pemikiran ini menjadi vibrasi yang menginspirasi kabupaten kota lainnya di Bali karena menjadi bagian yang tak terpisahkan.

"Hal ini juga sejalan dengan konsep pembangunan nasional sesuai Nawacita, yakni membangun dari pinggiran atau yang bermuara pada desa," ujarnya.

Sementara, Analis Madya Perkotaan Kementrian Dalam Negeri, Glensly mengungkapkan pada prinsipnya kota inklusif mengindikasi adanya kesetaraan hak dalam masyarakat untuk mendapatkan pelayanan tanpa membeda-bedakan agama, suku, ras dan lainnya. Salah satu cara, menurutnya adalah dengan menciptakan teknologi digitalisasi atau Smart City. 

Maka itu, ia mendorong keterlibatan sektor swasta seperti yang dilakukan Jimbaran Hijau ini untuk pembangunan tatanan kota yang inklusif yang sesuai karakter masing-masing daerah.  

Jimba Fest 2022 kali ini selain talkshow dan workshop juga diramaikan dengan sejumlah agenda seperti pertunjukan musik, kampanye disabilitas, program keberlanjutan (sustainability) dan aktivitas yang menarik lainnya dari mulai pukul 10.00 WITA hingga selesai.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami