search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ramai Pria Rusia Bekukan Sperma Sebelum Berperang
Senin, 3 Oktober 2022, 11:54 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Ramai Pria Rusia Bekukan Sperma Sebelum Berperang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Perintah mobilisasi militer oleh Presiden Rusia Vladimir Putin membuat banyak pria dari negara itu mulai melakukan pembekuan atau pengawetan sperma. Para pria langsung bergegas ke klinik reproduksi sebelum menuju zona perang. Mereka dilaporkan tetap ingin memiliki anak meski di masa depan telah meninggal di medan perang.

Kepala dokter dari Pusat Ilmiah dan Praktis untuk Reproduksi di Moskow, Profesor Igor Vinogradov, mengatakan telah terjadi lonjakan permintaan baru untuk menyimpan sperma oleh para pria wajib militer.

Hal yang sama juga disampaikan Dmitry Mazurov, kepala reproduksi di UMMC-Health medical center di Yekaterinburg. Ia mengatakan tren yang sama juga terjadi di luar ibu kota. Bahkan menurutnya, ada setengah lusin klien sehari dibandingkan dengan dua atau tiga bulan di waktu normal.

"Mereka memanggil kami dan menanyakan apakah mungkin untuk mendapatkan konservasi darurat dalam dua jam, tanpa persiapan dan pemeriksaan," katanya, dikutip Senin (3/10/2022).

"Kami telah mengembangkan sistem [untuk orang-orang yang dimobilisasi]. Seorang pria datang ke klinik, mengambil tes, dan kami membekukan sperma, lalu ketika hasilnya datang dan menjadi jelas apakah kita bisa menggunakan bahan ini di masa depan," tambahnya.

Seorang juru bicara di pusat medis St. Petersburg ICLINIC mengatakan mereka memperkenalkan diskon 10% untuk pria yang harus pergi wajib militer.

"Kami telah memperkenalkan promosi sehubungan dengan peristiwa baru-baru ini," kata juru bicara pusat medis tersebut.

Situasi perang di Ukraina masih belum usai. Kyiv mengatakan mereka telah mengepung ribuan tentara Rusia di sekitar kota timur Lyman, dalam sebuah bantahan di medan perang kepada Kremlin sehari setelah mereka memproklamirkan wilayah itu sebagai bagian dari Rusia.

'Pembebasan' Lyman akan menjadi kemunduran besar bagi Rusia setelah Putin memproklamirkan pencaplokan wilayah Donetsk, bersama dengan tiga lainnya, pada sebuah upacara di Moskow beberapa waktu lalu.

Rusia memiliki 5.000 hingga 5.500 tentara di Lyman tetapi jumlah mereka mungkin lebih rendah karena korban dan pasukan yang gagal mencoba keluar, kata juru bicara pasukan timur Ukraina.

Rusia telah menggunakan Lyman sebagai pusat logistik dan transportasi untuk operasinya di utara wilayah Donetsk.(sumber: cnbcindonesia.com)


 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami